Kematian Selalu Mengintai Kita
Oleh: Guntur Surya Alam, Dokter SpB, Sp BA (K) Dig, MPH, FIC
KEMATIAN adalah bagian tak terelakkan dari kehidupan yang seringkali terlupakan di tengah kesibukan dan kebahagiaan kita. Dari setiap berita kematian yang kita dengar, ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil untuk menghadapi realitas ini dengan lebih bijaksana.
Kita mungkin sedang tertawa dan merasa bahagia, namun pada saat yang sama, ajal kita bisa saja sudah mendekat. Kematian bisa datang kapan saja, tanpa tanda atau peringatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mempersiapkan diri, mengumpulkan bekal akhirat agar kita siap jika menghadapi saat yang tidak terduga itu.
Maut memiliki cara tersendiri untuk menjemput manusia, tanpa memandang siapa kita, di mana kita berada, atau dalam keadaan apa kita berada. Ia datang dengan kepastian yang tidak bisa dihindari. Dalam menghadapi kenyataan ini, kita harus selalu waspada dan tidak merasa aman hanya karena masih muda. Usia bukanlah jaminan umur panjang, karena syarat untuk mati tidak harus menunggu tua.
Pada akhirnya, ketika maut menjemput, kita akan menyadari betapa semua yang kita banggakan selama hidup di dunia menjadi tak berarti di dalam kubur, kecuali amal baik yang telah kita lakukan. Harta, jabatan, dan popularitas tak akan memiliki arti di alam kubur; yang akan menjadi penyelamat adalah amal ibadah dan perbuatan baik kita.
Mengingat kematian dan beratnya kehidupan di akhirat adalah salah satu cara terbaik untuk mendorong kita agar rajin beramal shalih. Ketika kita menyadari bahwa waktu kita di dunia ini terbatas, kita akan lebih berhati-hati dalam bertindak, menghindari dosa, dan tidak terjebak dalam cinta dunia yang berlebihan.
Sering kali, ketika kita merasa malas atau enggan untuk berbuat baik, kita lupa bahwa ada jutaan orang yang sudah meninggal yang sangat ingin kembali ke dunia hanya untuk bisa melakukan satu kebaikan lagi. Namun, bagi mereka semua itu sudah terlambat. Ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita yang masih hidup, untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang tersisa.
Kehidupan ini harus dijalani dengan berbekal taqwa, karena kemanapun kita melangkah, kematian selalu dekat. Setiap detik yang berlalu adalah langkah mendekat menuju akhir perjalanan hidup kita. Oleh karena itu, jangan pernah merasa aman atau terlalu percaya diri bahwa kematian masih jauh. Kita tidak pernah tahu kapan giliran kita akan tiba.
Orang yang meninggal semenit yang lalu, mungkin sebelumnya merasa bahwa kematian masih jauh darinya. Hal ini mengingatkan kita bahwa tidak ada yang bisa memastikan bahwa hari esok masih menjadi milik kita. Sehingga, kita harus selalu siap dan menjalani setiap hari seolah-olah itu adalah hari terakhir kita.
Dengan demikian, mari kita memohon kepada Allah agar selalu diberi kekuatan dan petunjuk untuk menjalani hidup ini dengan penuh kesadaran akan akhirat, serta selalu berusaha meningkatkan kualitas amal shalih kita sebelum waktu itu benar-benar tiba. (*)