Menjaga Silaturahmi dan Beramal Shaleh

Oleh: Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama Sekwan Dewan Kehormatan Pengurus PWI Jatim

DARI Abu Shafwan Abdullah bin Busr Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya.” (HR. At-Tirmidzi 2330, dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah 1836)

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;

Satu; Penjelasan tentang tipe manusia yang terbaik, karena setiap amal yang ia perbuat akan menambah kedekatannya kepada Allah Ta’ala, oleh karena itu sebaik-baik manusia adalah yang diberi anugerah dua hal ini, yaitu panjang umur dan amal saleh di setiap umurnya.

Dua; Masalah umur ini di tangan Allah Ta’ala, manusia tidak memiliki hak sedikit pun, tetapi masalah baik dan tidaknya amalan mereka di dunia, manusia memiliki hak, karena Allah Yang Maha Hikmah menciptakan akal, menurunkan kitab suci, dan mengutus Rasul guna menjelaskan Islam dengan jelas dengan dalil yang kuat.

Setiap orang mampu untuk berbuat yang terbaik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menginformasikan bahwa menyambung silaturrahmi itu termasuk di antara amal saleh yang menyebabkan panjang umur seseorang.

Seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam; "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan usianya hendaknya menyambung silaturrahim.” (HR. Al-Bukhari 1925, 5527 Muslim 4638, 4639)

Tiga; Petunjuk yang jelas bahwa hanya sebatas panjang usia saja bukan jaminan terbaik tanpa amal saleh yang diperbuatnya, justru itu akan menjerumuskannya ke dalam keburukan yang sangat berbahaya.

Oleh karena itu, sebagian ulama tidak ingin didoakan panjang usia kecuali dengan ditambahkan, "Semoga Allah memanjangkan usiamu dalam ketaatan kepadaNya.”

Alasannya yaitu panjang usia itu bisa jadi keburukan baginya. Semoga kita semua termasuk yang panjang usia dan baik amalnya, mendapatkan husnul khatimah.

Empat; Setiap kesempatan hidup di dunia ini agar tidak disia- siakan. Secara zahir bahwa panjang umur dengan kebajikan lebih baik daripada pendek umur dengan ketaatan. (*)