Orang Beriman dan Surga

Oleh: Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama Sekwan Dewan Kehormatan Pengurus PWI Jatim

SEGALA puji hanyalah milik Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Marilah senantiasa kita pelihara dan tingkatkan taqwa kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepadaNya.

Taqwa dalam artian, selalu berusaha menjalankan perintahNya dan meninggalkan segala larangan-Nya, menaatiNya dan tidak memaksiatiNya, berdzikir kepadaNya dan tidak melupakanNya, serta senantiasa mensyukuriNya dan tidak mengingkariNya.

Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kita orang- orang beriman dengan janji yang benar, dengan jual-beli dan tukar-menukar yang agung, yaitu bahwa Allah membeli dari orang-orang beriman, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

Bentuk akad dan jual-belinya adalah hendaknya mereka orang-orang beriman itu bersedia mengorbankan jiwa dan harta mereka untuk Allah, berjihad di jalan Allah, untuk meninggikan kalimatNya dan menampakkan agamaNya.

Hal ini Allah sebutkan di dalam firman-nya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. Itu telah menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah : 111)

Berkenaan dengan ayat ini, Ibnu Katsir di dalam Kitab Tafsir Al-Quranul ‘Adzim menjelaskan, Allah mengabarkan bahwa Dia mengganti atau membeli dari hamba-hambaNya yang beriman jiwa dan harta mereka, yang mereka curahkan di jalanNya dengan surga sebagai harganya.

Ini merupakan bagian dari karunia dan kedermawananNya, untuk memberikan ganti harga dari apa yang merupakan milikNya, yakni surga. Harga surga ini dilimpahkanNya kepada hamba-hambaNya yang beriman, yang selalu taat kepadaNya.

Barang dagangan Allah yang sangat mulia dan mahal ini, yaitu berupa surga, hanya pantas untuk diperdagangkan dan dibeli oleh para pedagang dan pembeli kelas tinggi, yaitu mereka yang siap mencurahkan segenap kesungguhan dan perjuangan mereka, dengan jiwa, raga dan harta, berjihad di jalan Allah, untuk meraih ridha Allah.

Merekalah orang orang beriman berselera tinggi, selera surga, hingga mereka siap berjuang dan mengorbankan segala yang mereka miliki untuk memenuhi selera mereka yang tinggi itu.

Harga yang sangat tinggi surga ini disebutkan di dalam ayat: “Di dalam surga yang sangat tinggi.” (QS. Al-Ghaasyiah: 10)

Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan kita agar memohon surga Firdaus dalam sabda beliau: “Jika kalian memohon surga kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus, itulah surga yang paling tengah dan paling tinggi, dan atapnya adalah Arsy Yang Maha Pemurah.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)

Maknanya adalah cita-cita tertinggi bagi orang beriman adalah surgaNya, ridhaNya. Maka hendaklah kita berani menekan dari urusan dunia dan menjauhi kemaksiatan.

Sikap inilah yang ditunjukkan antara lain oleh sahabat yang mulia, Suhaib bin Sinan, ketika ia berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Ia harus rela menyerahkan semua harta benda miliknya di Mekkah kepada orang-orang kafir Quraisy, agar mereka tidak menghalangi hijrahnya ke Madinah.

Maka ketika Suhaib telah sampai kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di Madinah, Rasul memang telah mengetahui kejadian tersebut berdasarkan berita dari Malaikat Jibril.

Rasulullah pun menyampaikan kabar gembira kepada Suhaib dengan mengatakan, “Wahai Abu Yahya, sungguh telah beruntung perniagaanmu.” Rasul mengucapkannya hingga tiga kali.

Allah berfirman: "Karena itulah maka barang siapa yang berangkat di jalan Allah, berarti dia telah berbai’at kepada Allah. Dengan kata lain, Allah menerima transaksinya dan Allah pun akan memenuhi balasannya".

Para sahabat terkait hal itu bertanya kepada Rasulallah: “Apakah yang akan kami peroleh jika kami mengerjakan hal tersebut?” Rasulallah menjawab, “Surga.” Mereka berkata, “Jual-beli yang menguntungkan, kami tidak akan mundur dan tidak akan mengundurkan diri.” Lalu turunlah Surat At-Taubah ayat 111. (*)