Tabungan Untuk Alam Kubur
Oleh: Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama Sekwan Dewan Kehormatan Pengurus PWI Jatim
SAYYIDINA Utsman bin Affan radhiallahu anhu jika melihat pekuburan beliau menangis mengucurkan air mata hingga membasahi jenggotnya.
Seseorang bertanya kepadanya, “Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat pekuburan?”
Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih dahsyat.” (HR.Tirmidzi)
Kita semua pasti akan wafat. Segala sesuatu yang akan datang berarti dekat, waktu pun berjalan dengan cepat. Sudahkah kita mempersiapkan dengan serius untuk menghadapi alam kubur dan sesudahnya?
▪Iman dan amal shalih adalah bekal yang tepat untuk memperoleh kenikmatan di alam kubur.
▪Shalat lima waktu dan tahajjud setiap hari sebagai modal penting agar selamat dari siksa kubur dan mendapatkan kenikmatan di alam barzakh.
▪Memaafkan orang yang bersalah, mengalah kepada saudara untuk menjaga silaturahim dan persaudaraan di jalan Allah, semoga itu semua menjadi penyebab kelapangan dan kenikmatan di alam kubur.
▪Jauhilah perbuatan syirik, janganlah kalian wafat kecuali sebagai muslim.
▪Kita berlindung kepada Allah dari perbuatan dzalim, tidak mengambil hak orang lain, tak menyakiti orang lain. Kedzaliman merupakan kegelapan di alam kubur dan di hari kiamat.
▪Kita menginginkan mendapatkan kenikmatan di alam kubur dengan mencari nafkah dari jalan yang halal. Ya Allah cukupkanlah kami dari apa yang Engkau halalkan bukan dari yang haram dan kayakanlah kami dengan karuniaMu bukan dengan selainMu.
▪Kita menginginkan selamat dari azab kubur dengan menjaga pakaian dan badan kita dari sesuatu yang najis.
▪Menjaga lisan kita dari adu domba, menggunjing, saksi palsu, berbohong, bersumpah dengan selain nama Allah, memperolok-olok, memfitnah dan lainnya.
▪Menjaga mata kita dari yang haram, menjaga telinga dan hati dari segala penyakit hati.
▪Kita berharap mendapatkan kenikmatan di alam kubur dengan rajin menuntut ilmu, beramar makruf nahi mungkar, berdakwah, berjuang di jalan Allah.
▪Terangkanlah kubur kami dengan rajin membaca dzikir pagi dan sore, shalat sunnah, sedekah, puasa sunnah, membaca Al Qur'an, banyak memanjatkan doa saat berdiri, duduk maupun berbaring.
Teruslah kita berusaha memenuhi 'perabotan' dan menerangi dan melapangkan kubur kita dengan berbagai amal shalih dan menghindarkan dosa yang dilandasi iman kepada Allah dan hari Akhir. (*)