Tawakal Menghadapi Kesulitan

Oleh: Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama Sekwan Dewan Kehormatan Pengurus PWI Jatim

SIKAP tawakal merupakan salah satu yang dicontohkan Rasulallah untuk diteladani seluruh umat. Yaitu sikap berserah diri kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin atas suatu perkara

Orang yang tawakal kepada Allah adalah orang yang sangat kuat keyakinannya kepada Allah. Ia ridha segala ketetapan Allah sehingga Allah pun mencintainya.

"Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran :159)

Dan Allah menjanjikan surga kepada semua hamba yang sungguh-sungguh bertawakal kepadaNya.

"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai -sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, (yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya." (QS.Al Ankabut : 58-59)

Kepada yang sedang kesulitan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengingatkan untuk selalu berdoa dan jangan segan meminta petunjuk dariNya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga mengingatkan keberadaanNya yang selalu dekat dengan seorang hamba.

"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al Baqarah : 186)

Disamping itu untuk penenang hati dan pikiran di atas, membaca zikir sehari-hari juga dapat dilakukan muslim. Salah satunya memperbanyak bacaan istighfar.

"Barangsiapa memperbanyak istigfar, niscaya Allah melegakan setiap ini kegundahan mereka, melepaskan kesempitan mereka, dan memberikan rezeki secara tidak diduga-duga." (HR. Abu Dawud)

Mengapa Rizeki Sempit?

YaIbnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan "Allah menyamakan antara dosa dan hutang. Orang yang berdosa akan menanggung kerugian di akhirat sedang orang yang berhutang akan mendapat kerugian di dunia.”

Kemaksiatan itu adalah penutup pintu kehidupan, karena sesungguhnya seorang hamba akan diharamkan baginya rizeki jika dia melakukan perbuatan dosa. Wahai orang yang membuka pintu kehidupan tanpa kunci takwa, mengapa kamu memperluas jalan kesalahan dan kemudian melaporkan kesempitan rizeki.

Kebanyakan kita, jika masalah kesempitan rizeki datang, ada yang berpikir untuk bagaimana bekerja lebih keras, berikhtiar lebih banyak, berpikir lebih cerdas dan seterusnya. Salahkah?

Tidak sepenuhnya salah. Tetapi coba kita lihat bagaimana Al-Qur'an menyelesaikan masalah rizeki ini.

Allah berfirman: “Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun.” (Surat Nuh, ayat 10)

Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (Surat Hud, ayat 52)

"Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (Surat Nuh, ayat 12)

Dari ayat-ayat di atas Allah mengatakan bahwa sumber dari kesempitan adalah disebabkan dosa dan kesalahan. Maka istighfar dan taubat adalah jalan pembuka dari segala kesulitan termasuk rizeki.

Ayo perbanyak bertaubat dan beristighfar hari ini dan setiap hari agar Allah SWT hilangkan segala kesulitan dan permasalahan kita. Semoga Allah mudahkan segala urusan dan rizeki kita hari ini. (*)