Terkait Sayembara Kontroversi Ganjar Soal Video Porno, Megawaty Tantang Elemen Lain Suarakan Sikap Serupa

Jakarta, FreedomNews - Ketua Umum Pimpinan Pusat Wanita Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PP Wanita Perisai), Megawaty tidak menampik jika Sayembara Nasional, "Kontroversi Ganjar Soal Video Porno," berkaitan dengan kontestasi politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Terkait apakah sayembara tersebut ada hubungannya dengan kontestasi politik Pilpres 2024? Termasuk, kenapa tema dan figur yang menjadi sorotan hanya fokus pada salah satu bacapres, yakni Ganjar Pranowo, tidak isu dan bacapres lain?" kata Megawaty kepada wartawan, di Jakarta, Selasa, 25 Juli 2023.

Keterangan tersebut disampaikan Megawaty saat mengumumkan "Sayembara Nasional Kontroversi Ganjar Pranowo Soal Video Porno," berhadiah total Rp 50 juta. Sayembara yang diselenggarakan DPP Wanita Perisai itu meliputi karya tulis, video pendek dan meme.

Megawaty menganggap wajar peetanyaan atau bahkan tudingan itu muncul. Apalagi, acara digelar dalam suasana menjelang pesta demokrasi nasional lima tahunan.

Menjawab pertanyaan tersebut, ia pun menantang elemen lain menyuarakan sikap serupa dengan isu yang berbeda jika ada bacapres yang dianggap berpotensi mengancam masa depan bangsa. Mungkin ada isu HAM (Hak Asasi Manusia), kemiskinan, intoleran dan lainnya.

"Sebagai aktivis perempuan kami yakin juga merepresentasikan suara wanita pada umumnya, konsen kami sementara pada pornografi yang jelas efek dan buruknya," katanya.

Ia tidak keberatan jika sayembara tersebut dikaitkan dengan Pilpres 2024. Sebab, bagi Wanita Perisai, inilah momen politik penting yang tidak boleh dilewatkan.

“Menurut kami Pilpres 2024 mendatang tidak boleh dibiarkan sekedar ajang konstestasi politik yang hanya mengantar seorang terpilih menjadi presiden. Pilpres juga tidak boleh hanya menjadi milik elit politik. Pilpres sejatinya harus milik seluruh segmen masyarakat, yang antara lain ditandai dengan seberapa besar dan kuat serta peran serta rakyat dalam menentukan bulat lonjongnya pemimpinan yang terpilih," kata Mega.

Pesta demokrasi lima tahunan wajib memberi ruang yang luas bagi seluruh elemen rakyat untuk melakukan koreksi, masukan, kritik dan protesnya jika ada salah seorang calon presiden yang dianggap membahayakan dan merugikan masa depan banga, khususnya generasi muda karena sikap maupun pernyataannya. "Salah satunya, isu yang tentang bacapres suka nonton video porno," ucap Megawaty.

Ada dua hal yang ingin dicapai dari sayembara tersebut. Pertama, diharapkan memberi pesan kepada calon presiden/calon pemimpin supaya tidak asal bicara dan bersikap. Apalagi sikap itu dinilai membahayakan dan merusak mental generasi bangsa, terlebih hal itu disampaikan secara terbuka kepada rakyat.

Kedua, diharapkan juga menjadi tradisi politik yang positif dalam berdemokrasi dalam mengekspresikan sikap warga sebagai calon pemilih terhadap calon pemimpin yang akan dipilihnya dengan cara cerdas, sehat dan kreatif.

Dia juga mengungkapkan data yang dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebutkan ada 1,1 juta konten pornografi di internet sejak tahun 2021. Sedangkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebutkan, ada 66,6% anak laki-laki dan 62,3% anak perempuan di Indonesia yang menonton video porno atau pornografi.

"Data tersebut harusnya tidak dianggap sepele, karena menyangkut masa depan generasi muda. Bahkan jika bicara tentang efeknya, sejumlah penelitian yang scientific pun mengungkapkan temuan yang cukup mengerikan," ujarnya.

Ia menyebutkan penelitian yang dilakukan dr. Prima Progestian, Sp.O.G yang mengatakan, secara biologis efek adiksi hobi menonton porno mirip dengan yang terindikasi narkoba, yaitu sangat mempengaruhi neuro transmitter pada otak manusia. (Anw).