Dekat dengan Umat, Ijtima' Ulama Rekomendasikan Pilih Anies - Gus Imin
Bogor, FreedomNews - Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2023 merekomendasikan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. Dukungan penuh terhadap pasangan nomor urut 1 itu baru dikeluarkan setelah keduanya menandatangani fakta integritas yang berisi 13 butir atau poin.
"Jika rekomendasi dan pakta integritas yang sudah disiapkan diteken Anies - Gus Imin, maka Ijtima ulama mendukung penuh keduanya," kata anggota panitia acara Aziz Yanuar kepada wartawan seusai penutupan ijtima, di Kompleks Majelis Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 18 November 2023 malam.
Penutupan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang bertema, "Menyatukan Arah Perjuangan Umat Islam Menuju Pembaharuan Indonesia yang Lebih Baik", yang direncanakan pukul 17.30 mundur sampai pukul 20.30 WIB. Hal tersebut terjadi karena alotnya pembahasan pada sidang komisi politik dan juga sidang pleno.
Menurut Aziz, 13 fakta integritas itu akan disampaikan oleh utusan atau tim kepada capres dan cawapres. "Jika disetujui dan ditandatangani, ijtima langsung mendukung Anies dan Muhaimin yang sudah direkomendasikan," kata Aziz Januar yang juga pengacara Habib Rizieq Syihab itu.
Aziz menjelaskan, kehadiran Anies dan Muhaimin pada pembukaan ijtima' merupakan bonus. Ijtima' tidak semata-mata melihat sosok, tetapi lebih pada kriteria capres dan cawapres.
"Belajar dari pengalaman ijtima' lalu (2019), tak mau beli kucing dalam karung," ucapnya.
Sedangkan Penanggung Jawab Ijtima', Muhyiddin Junaidi mengatakan, pasangan Anies - Muhaimin jauh lebih dekat dengan umat Islam dibandingkan dua lainnya (Ganjar - Prabowo - Mahfud MD dan Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka).
Menurut Muhyiddin, pasangan Amin merupakan perpaduan Islam moderat dan tradisional. "Anies kelompok moderat dan Muhaimin tradisional. Pengusungnya, Nasdem nasionalis, PKS moderat dan PKB tradisional. Gabungan modernis dan tradisional akan bisa membawa Indonesia yang lebih baik," ujar Muhyiddin yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI ( Majelis Ulama Indonesia) itu.
Selain alasan lebih dekat dengan umat Islam, kata Muhyiddin, Indonesia membutuhkan pemimpin yang energik, berpengalaman dan memiliki track record (rekam jejak) yang dirasakan masyarakat. Dia menegaskan, kriteria itu ada pada Anies yang sukses memimpin Jakarta selama lima tahun. (Mado).