Khalid Zabidi: Demokrasi Harus Berjalan Seiring dengan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, FreedomNews – Komunitas alumni ITB Ganesha Breeding Club (B-Club) mengadakan diskusi bertajuk ‘Menjemput Kebangkitan Nasional 2045: Arah Ekonomi Kepemimpinan Baru Indonesia’ pada hari Jumat (16/5/2024) pukul 17.00 – 21.00 di Hotel Veranda Kebayoran, Jakarta Selatan.

Acara tersebut akan dibuka keynote speech dari Dr. (HC) Ir. Burhanuddin Abdullah, MA sebagai Ketua Dewan Pakar Koalisi Indonesia Maju, kemudian diskusi panel dengan pembicara Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo-Gibran (RMPG) Khalid Zabidi, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Mohammad Jumhur Hidayat dan Presiden Institut Otomotif Indonesia I Made Dana Tangkas.

Khalid Zabidi dalam pernyataannya menyebutkan bahwa demokrasi harus berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dan demokrasi hari ini sudah on the track¬ atau berjalan di jalur yang benar.

“Jaman Orde Lama, politik adalah panglima sehingga ekonomi terbengkalai, (lalu) jaman Orde Baru ekonomi adalah panglima tapi tidak ada demokrasi sehingga runtuh dalam perjalanan panjang (long run), maka tidak ada jalan lain kecuali kita mempertahankan demokrasi dan berupaya mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ungkap aktivis ITB dalam gerakan mahasiswa 98 tersebut.

Oleh karena itu, Khalid mengapresiasi Prabowo Subianto yang berkali-kali mencalonkan diri sebagai Presiden, teguh dengan jalan demokrasi, hingga akhirnya memenangkan pertarungan.

“Saya sangat mengapresiasi Prabowo yang tiga kali menjadi capres dan akhirnya menang, kami alumni ITB hari ini menyatakan mendukung Pemerintahan Prabowo,” tukas Khalid.

Khalid menegaskan, sebagai sebuah bangsa kita tidak hanya perlu mempersiapkan diri menghadapi kebangkitan, tetapi juga kegagalan (failure) dan keruntuhan (collapse).

“Daron Acemoglu menjelaskan mengapa institusi negara banyak menemui kegagalan, filsuf Pablo Servigne menjawabnya tentang bagaimana manusia mengeksploitasi planet menyebabkan perubahan iklim, overfotosintesis hingga bencana alam dahsyat,” ungkapnya.

Demokrasi, ungkap Khalid, akan menciptakan dinamika untuk mengubah tatanan lama yang tidak relevan menjadi tatanan baru yang lebih menjawab tantangan masa depan.

“Schumpeter pada tahun 1942 menamainya creative destruction atau penghancuran kreatif, segala teknologi dan inovasi baru akan meruntuhkan cara hidup lama,” sebut Khalid.

Oleh karena itu, sebagai komunitas yang memiliki kapasitas dalam teknologi dan inovasi, alumni ITB perlu berkomitmen kuat mendukung demokrasi dengan ikut memberikan sumbangan pikiran kepada Prabowo sebagai Presiden terpilih.

“Jadi B-Club Alumni ITB akan berkomitmen pada 2 hal, penegakan demokrasi dan pengembangan teknologi dan inovasi untuk pertumbuhan ekonomi,” tutup Khalid. (mth/HA)