“Maklumat Jogjakarta” Untuk Rakyat Indonesia

Catatan Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

AGAR tetap "Siaga Tinggi" paska permintaan kepada Presiden RI segera kembali pada Pancasila dan UUD 1945, belum/tidak direspon Prabowo Subianto Presiden RI.

“Maklumat Jogjakarta” pada Selasa, 5 November 2024, di Boulevard Lounge UC UGM melakukan pertemuan membahas perkembangan apa yang sedang terjadi selama Indonesia tetap berdasarkan UUD 2002.

Ideologi: Indonesia makin menjauh dari Pancasila dan UUD 1945; Indonesia akan terus tesesat, dengan paham Liberalisme, Kapitalisme, dan Individualisme; Indonesia terancam hancur akibat negara lamban kembali pada Pancasila dan UUD 1945 (kebijakan di hulu telah dihancurkan).

Politik: Politik di Indonesia akan terus dikendalikan kekuatan Taipan Oligarki dan kekuatan asing; Semua organ politik di Indonesia hanya sebagai budak dan boneka taipan Oligarki dan kekuatan asing; Semua pemangku kekuasaan politik terjebak pada persoalan hilir tidak menyadari persoalan di hulu Pancasila telah disingkirkan dan UUD 1945 telah diganti.

Ekonomi: Semua potensi ekonomi negara tidak lagi dikuasai aleh negara, kuasa Oligarki akan menguras habis sumber daya alam di Indonesia; Kelola perekonomi di Indonesia dalam kendali dan kuasa Taipan Oligarki dan asing; Tinjau kembali Program Strategi Nasional (PSN) dan Ibu Kota Negara (IKN) untuk kepentingan ekonomi taipan dan asing.

Sosial Budaya: Masyarakat Indonesia lupa dengan jati dirinya sebagai Bangsa Indonesia; Perilaku masyarakat sudah berubah menjadi liberal, kapitalis, dan individuaalis; Norma sosial dan budaya Indonesia mengering dari nilai-nilai Pancasila.

Pertahanan dan Keamanan: Pertahanan Ideologi Pancasila telah dihancurkan; Pertahanan negara Proklamasi telah dibunuh oleh bangsanya sendiri; Keamanan negara (darat, laut dan udara) menjadi negara terbuka, rentan serangan idelogi dan serangan fisik dari luar negeri.

Tidak ada alasan Prabowo Subianto Presiden RI, mengabaikan dan tidak peduli dengan aspirasi rakyat agar negara segera kembali pada Pancasila dan UUD 45, setelah negara 22 tahun negara rusak akibat berlakunya UUD 2002.

Lambat, ragu-ragu, bimbang dan tidak percaya diri hanya akan membuat keadaan makin parah dan pasti akan menimbulkan bencana kerusakan dan kehancuran yang lebih besar.

Maklumat Jogjakarta mengajak rakyat Indonesia saat ini untuk meningkatkan kewaspadaan tinggi atas segala segala kemungkinan yang akan terjadi.

Maklumat Jogjakarta, akan terus mengingatkan Presiden Prabowo Subianto sebagai Jenderal TNI sesanti dari Jenderal Besar Soedirman bahwa:

Robek-Robek Lah Badanku, Potong-Potonglah Jasadku Ini, Tetapi Jiwaku Dilindungi Benteng Merah Putih Akan Tetap Hidup, Tetap Menuntut Bela Siapapun Lawan Yang Aku Hadapi (Yogyakarta, 17 Agustus 1948, Amanat Pangsar Jenderal Soedirman memperingati 3 tahun Kemerdekaan RI).

Presiden Prabowo Subianto, supaya senantiasa kokoh pegang teguh Sumpah Perwira, dan Sumpah Prajurit, hilangkan sifat ragu-ragu, tidak percaya diri, negara dalam bahaya untuk menyelamatkan NKRI hanya satu pilihan: kembalikan negara kembali pada Pancasila dan UUD 1945.

Jogjakarta, 5 November 2024

Maklumat Jogyakarta

Kami yang menandatangani: Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto; Prof. DR. Rochmat Wahab MPd, MA; Prof. DR. Soffian Effendi, BA (Hons), MA, MPIA, PhD; Prof. DR. Kaelan, MS, PDF. (*)