Mega Bintang Meminta Panglima TNI dan Kapolri Tanggapi Pernyataan Jokowi, Presiden Boleh Berkampanye dan Memihak
Solo, FreedomNews – Sebagaimana diberitakan bahwa Joko Widodo mengatakan Presiden boleh berkampanye dan memihak. Hal ini sangat mengusik rasa keadilan bagi Rakyat Indonesia. Presiden adalah Panglima Tertinggi TNI dan Pimpinan Tertinggi Polri, sedangkan TNI, Polri, dan ASN harus netral dalam Pemilu, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden.
Melihat kenyataan di atas, Mega Bintang melalui Mudrick Setiawan Malkan Sangidu, Ketua Dewan Pembina Mega Bintang menyatakan, meminta kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk merespon pernyataan Jokowi.
"Panglima TNI dan Kapolri seharusnya tidak diam saja, dong. Karena sebelumnya Jokowi pernah mengatakan TNI, Polri, dan ASN harus netral. Ini tiba-tiba Jokowi mengatakan Presiden dan Menteri boleh berkampanye dan memihak dengan alasan mereka adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik," kata Mudrick SM Sangidu kepada awak wartawan di Kartopuran Solo, Senin (29/1/2024).
Lebih lanjut Mudrick menyampaikan, bahwa Pemilu saat ini yang bertarung bukan kontestan Pemilu, melainkan antara Jokowi dengan rakyatnya sendiri.
"Ini adalah Pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Seorang Presiden tidak hanya cawe-cawe dalam Pemilu 2014, melainkan sudah mengobok-oboknya. Sekarang ini adalah pertarungan antara Jokowi dengan rakyat Indonesia,” ungkap Mudrick.
Maka, “Tidak ada jalan lain untuk menuju Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, kecuali Jokowi harus dilengserkan. Pemilu tanpa Jokowi," tegas Mudrick. (mth/SA)