Peluncuran Asosiasi Tata Kelola Lingkungan Sosial Indonesia Berdasarkan Kemajuan Ekonomi Indonesia
Jakarta, FreedomNews – Ketua Asosiasi ESG (Environmental Social-Governance) Indonesia, Rhenald Kasali mengatakan kemajuan ekonomi yang dicapai Indonesia bisa membangkitkan bangsa lain mengintai kelemahan ESG Indonesia.
Menurut Rhenald, Indonesia sebagai negara penghasil komoditas primer dan energi yang berperan penting dalam transformasi energi global pengganti Fossil fuel.
“Dalam situasi ini setiap berita yang menyangkut masalah lingkungan dan sosial seperti deforestasi, gangguan terhadap habitat orang hutan, kebakaran lahan, polusi udara, banjir, masalah perburuhan aduan di tenaga kerja, kurangnya perhatian pada masyarakat adat dan LGBT bisa dijadikan senjata untuk menarik investasi yang berakibat pada guncangan ekonomi,” kata Rhenald saat membuka peluncuran asosiasi tata kelola lingkungan hidup sosial Indonesia, di Grha BNI, Jakarta Pusat, Senin 28 Agustus 2023.
“Kami bersama semua lembaga yang berhubungan dengan sektor keuangan baik debitur, oligor maupun emiten telah berkomitmen memperbaiki tata kelola dan melestarikan keseimbangan alam,” lanjut Rhenald.
“Oleh karena itu, kami bersama dunia usaha mendirikan ESG Reseacrh Center bersama asosiasi lain sepakat untuk mengurangi dampak lingkungan, sosial dalam usaha sekaligus memperbaiki tata kelola dalam setiap usaha,” ujarnya.
Rhenald mencontohkan saat ibu kota dipindahkan ke Nusantara, akan ada banyak keseimbangan baru, kesempatan baru, sumber daya alam, jangkauan logistik dan hubungan dengan masyarakat adat yang berdiri sama tinggi dengan masyarakat kota.
“Hidup berdampingan antara kearifan lokal dengan manajemen modern akan menjadi suatu tata kelola kehidupan baru,” katanya.
“Maka ESG harus menjadi role model dalam leadership dan mindset, bukan hanya urusan sustainbility saja,” ucapnya.
Dalam peluncuran Asosiai ESG yang kali ini diselenggarakan hadir juga Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dan Ketua Badan Otorita IKN, Bambang Susantono. (Anw)