Universitas Trilogi Mengadakan KKN di Ciampea Bogor
Bogor, FreedomNews - Universitas Trilogi, salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta, belum lama ini mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wisata Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Universitas Trilogi merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (Stekpi), yang didirikan tahun 1988. PTS ini dikelola Yayasan Pengembagan Pendidikan Indonesia Jakarta.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN dan Kaprodi Agribisnis Universitas Trilogi, Dr. Dina Nurul Fitria di Jakarta akhir pekan lalu menyebutkan, dalam program KKN yang berlangsung 28 hari ini, mengedukasi warga terutama anak-anak untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan cara membuang sampah lewat sosialisasi bertema “Bahaya Kantong Plastik Melalui Gerakan Diet Kantong Plastik”.
"Kami memberikan pemahaman bagi anak dan remaja serta pendamping TPQ untuk mencintai diri dengan menjaga kebersihan dan mulai membiasakan diri Diet Kantong Plastik (DIKEPLAK)," kata Dina.
Pada kesempatan itu, Dr. Dina menekankan tentang pentingnya pemahan terhadap Al Qur'an surat Al Ashr. Semua pihal perlu memanfaatkan waktu untuk kegiatan bermanfaat dan membiasakan diri untuk tidak membuang dan membakar sampah sembarangan.
Agar program lingkungan ini mengena kepada anak-anak, dalam rangkaian KKN itu juga diadakan lomba mewarnai totebag. Pada lomba ini anak diajak menghias totebag bergambar sehingga penerapan pengurangan kantong plastik bisa tersampaikan dengan baik.
"Dengan begitu, anak juga memiliki kebanggan tersendiri terhadap hasil karyanya yang bisa dipakai dan dipamerkan ke teman sebayanya," ujar Dina.
Lebih jauh, Dina memaparkan materi mengenai bahaya kantong plastik dan urgensi pengurangan penggunaan kantong plastik.
"Anak juga berperan penting dalam kegiatan pengurangan penggunaan kantong plastik dan menjaga alam tetap bersih. Hal seperti ini patut diajarkan sejak dini sehingga melekat sampai dewasa kelak," jelas Dina.
Dalam kegiatan sehari-hari masyarakat pasti menghasilkan sampah. Sampah tersebut bisa berupa limbah organik dan anorganik.
Pada tahun 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat jumlah timbunan sampah sebesar 67,8 juta ton/tahun. Itu terdiri dari sampah organik dengan persentase 57%, sampah plastik sebesar 15%, sampah kertas sebesar 11% dan sampah lainnya sebesar 17%.
Sebagian besar sampah tersebut berasal dari rumah tangga. Sampah ini seringkali berakhir di Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA).
Akibat banyaknya sampah di lingkungan masyarakat, tambah Dina, dalam program KKN Universitas Trilogi ini, juga mengadakan sosialisasi Dikeplak EMAN (Diet Kantong Plastik dan Ecoenzim Bermanfaat).
Dikeplak merupakan sosialisasi pengurangan penggunaan kantong plastik dan pembuangan sampah kepada anak PAUD dan murid SD.
EMAN merupakan sosialisasi ecoenzim kepada ibu rumah tangga. Masing-masing singkatan mewakili target yang berbeda namun tetap dalam satu visi, yaitu pemanfaatan sampah dari aktivitas sehari-hari dengan baik untuk menjadi desa yang bersih. (TG)