Catatan M. Nigara: Kontroversi Rematch Canelo vs Bivol?
Jakarta, FreedomNews - Belum lagi laga juara kelas berat ringan WBA, Dimitry Bivol vs Lyndon Arthur berlangsung di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (23/12) malam, tantangan baru sudah muncul. Saul Canelo Alvarez, juara tak terbantahkan kelas menengah super, sudah melemparkan tantangan rematch dengan Bivol.
Keduanya sudah bertemu di T. Mobile Arena, Paradise, Las Vegas, Nevada, Amerika (7/5/22). Canelo dari menengah super (76,2 kg) ke berat ringan (79,4 kg), memburu gelar WBA milik Bivol. Hasilnya juga sudah kita ketahui, Canelo kalah angka. Semua juri memenangkan Bivol 115-113.
Melihat angka itu, banyak pakar bereaksi miring. Mereka seperti koor dalam paduan suara, menyebut bahwa empat ronde awal jelas Canelo menang. Tapi data dari CompuBox, Bivol memenangkan seluruh ronde.
Canelo, menurut ESPN, juga protes. "Cacatan saya, dia (Bivol) hanya menang 4-5 ronde, selebihnya, saya yang memenangkan pertarungan," katanya.
Untuk itu, sejak awal Canelo sudah menyatakan keinginan rematch.
Sementara itu, tidak sedikit pula pakar yang menyebut Bivol memang pantas memenangkan pertarungan. Kontroversi itu masih terus bergulir hingga hari ini, hingga akhirnya Canelo melemparkan tantangan baru. Menengah Super
Kubu Bivol diwakili manajernya, Vadim Kornilov, seperti dikutip Boxing News, setuju untuk pertarungan ulang. "Tapi dengan satu syarat, pertarungan di kelas menengah super. Tidak ada gunanya bertarung di kelas Bivol. Dia (Canelo) sudah kalah, " katanya seperti sedang menyindir juara undisputed kelas menengah super asal Meksiko itu.
Bagi Abel Sanchez, pelatih Canelo, petinjunya tidak masalah berlaga di kelas mana pun. "Ini bukan soal menengah super atau Lberat ringan, tapi ini soal mau atau tidak, berani atau tidak!" balas Sanchez.
"Pertarungan yang hebat. Lepas Bivol yang telah menang, namun bagi saya Canelo jelas merupakan petarung yang lebih besar, petarung yang lebih kuat,” kata Roy Jones Jr. kepada Boxing Social.
“Jadi Anda harus tahu bahwa rencana pertarungan ulang berbeda dengan pertarungan awal. Jika saya memiliki dia, saya mau dia main di 76,2 kg. Tetapi semua orang harus mencoba apa yang harus mereka coba.”
Pemilihan tantangan untuk rematch itu juga bukan tanpa kontroversi. Kubu David Benavidez, juara dunia interim WBC yang telah memenangkan pertarungan atas Demetrus Andrade (25/11), sesungguhnya punya hak mandatory fight (pertarungan wajib) dengan Canelo.
Sebelum laganya yang ke-28 (28-0- 0, 24 KO), Benavidez --belum pernah terkalahkan hingga kini-- sudah mengingatkan Canelo dan WBC tentang mandatory itu. Mauricio Sulaiman, Presiden WBC sendiri sudah menyinggung masalah itu.
Tapi, kubu Canelo malah menantang kembali Bivol. Bagaimana akhir segalanya? Kita simak terus kontroversi Canelo.....
Semoga bermanfaat…
M. Nigara, Wartawan Tinju Senior, Komentator tvone