Jakarta, FreedomNews- Demi memenangkan pertarungan dengan Vasyl Lomachenko, George Kambosos Jr memboyong pelatih asal Rusia Anton Kadushin bersama sejumlah sparring partner yang juga asal Rusia.

Tujuannya jelas, untuk mengalahkan Lomachenko, petinju asal Ukraina yang bertarung dengan gaya Rusia, yang notabene negara pecahan Uni Soviet.

“Saya punya pelatih kepala bagus pada diri Anton (Kadushin), salah satu pelatih kepala Olimpiade untuk Rusia. Kami punya pembunuh-pembunuh asal Rusia. Mereka datang untuk membantu saya, memberi saya kesiapan untuk menang,” kata Kabosos, dikutip ringnews24.com dari TBC Network.

Kambosos Jr akan bertarung dengan Lomachenko pada 12 Mei di RAC Arena, Perth Australia.

Pertarungan ini memperebutkan gelae kelas layang IBF setelah dilepasa Devin Haney yang naik ke kelas layang super. Kambosos Jr dan Lomachenko adalah 2 petinju yang sama-sama kalah angka dari Haney di kelas ringan.

Kambosos Jr dua kali, Juni dan Oktober 2022, kalah dari Haney sekaligus kehilangan gelar kelas ringan WBA, IBF, dan WBO yang sebelumnya dia rebut dari Teofimo Lopez.

Lomachenko kalah dari Haney pasa Mei 2023 dengan angka dan gagal merebut 4 sabuk gelar di tangan Haney (WBA, WBC, IBF, dan WBO).

“Saya berasal dari gaya Rusia itu. Saya tahu gaya itu dengan sangat baik. [Dan] Saya punya sepuluh tahun dengan gaya itu. Ambil lebih banyak senjata. Hal-hal terkadang terjadi, dan Tuhan bekerja dengan cara yang misterius,” kata Kambosos Jr, petinju Australia berdarah Yunani.

Penampilan Kambosos Jr sendiri tak lagi sebaik ketika dia mengalahkan Teofimo Lopez. Pada duel terakhirnya melawan Maxi Hughes pun hanya menang angka mayoritas.

Penampilan melawan Lomachenko akan jadi ujian bagi Kambosos Jr apakah dia masih layak disebut petinju elite kelas ringan atau tidak.

Sementara Lomachenko sendiri, meski sudah berusia 36, belum kehilangan asa untuk kembali jadi juara dunia. Duel lawan Kambosos Jr juga jadi acuan bagi Loma apakah dia masih layak bersaing atau sebaiknya berpikir untuk pensiun.***