Setelah Deontay Wilder Kalah di Arab Saudi, Anthony Joshua Masih Siap Duel

Jakarta, FreedomNews- Sebelum berlaga di Kingdom Arena, Arab Saudi, Sabtu (23/12), Anthony Joshua dan Deontay Wilder sama-sama teken kontrak untuk pertarungan Maret 2024.

Syaratnya, antara lain, Joshua mengalahkan Otto Wallin dan Wilder menang atas Joseph Parker di the Day of Reckoning itu. Namun, skenario itu dirusak oleh kekalahan Wilder dari Joseph Parker.

Batalkah rencana duel Joshua vs Wilder?

Belum ada pengumuman resmi dari manajemen event di Arab Saudi.

Namun, di atas kertas, duel Joshua vs Wilder nampaknya kurang menarik lagi untuk dipentaskan. Kecuali Wilder melakukan satu pertarungan lain dan menang secara meyakinkan.

Lebih menarik jika Joshua dipertemukan Joseph Parker, Filip Hrgovic, atau Frank Sanchez.

Di Arab Saudi, Joseph Parker adalah petinju yang membuat kejutan dengan mengalahkan Deontay Wilder. Filip Hrgovic menang KO ronde 1 atas Mark De Mori dan Frank Sanchez menyudahi Junior Fa di ronde 7.

Dari ketiga nama itu, Parker sepertinya menjadi lawan paling menarik buat Joshua. Hrgovic tidak tampil maksimal karena lawannya, De Mori, terlalu enteng. Sementara Sanchez butuh waktu hingga 20-an menit untuk menghentikan Fa.

Joshua sendiri nampaknya tak masalah tetap bertarung dengan Wilder meski Wilder berubah dari hero ke zero.

“Saya tidak terlalu yakin apa yang akan terjadi berikutnya, tapi saya yakin dari sudut pandang penggemar mereka akan lebih kesal,” kata Joshua pada konferensi pers pasca pertarungan.

“Bagi saya, saya selalu mengerti bagaimana permainan ini. Anda tak pernah tahu. Ini adalah tinju tingkat elit. Wilder baru saja gagal tetapi dia akan hidup untuk bertarung di lain hari.”

“Saya dan dia masih bisa bertarung, kita masih bisa cari cara,” tambahnya di mmania.com. “Saya masih menganggap Wilder adalah ancaman, dan menurut saya jumlah yang dihasilkannya (pendapatan) luar biasa jika tetap digelar.”

“Tapi saya menyerahkan semuanya kepada manajemen saya, pelatih, promotor, untuk mengambil keputusan. Saya siap melawan siapa pun, kapan pun, dan siapa pun.”

Dari sisi Wilder, 3 bulan bukan waktu yang panjang untuk beristirahat dari kekalahan. Ia sepertinya takkan cukup siap untuk melakukannya. Akan masuk akal jika Wilder digantikan nama lain. Siapa pun dia, Joshua mengaku siap.*** (bea)