Sukses Aryna Sabalenka Juara Australian Open 2024 Diwarnai Teriakan Bebaskan Palestina

Jakarta, FreedomNews - Aryna Sabalenka sukses merebut gelar tunggal putri Australian Open 2024 setelah mengalahkan Zheng Qinwen di final di Melbourne Park, pada Sabtu (27/1) sore WIB.

Aryna Sabalenka mengatasi perlawanan Zheng Qinwen straight set 6-3 dan 6-2 setelah berduel 1 jam 16 menit.

Sang juara bertahan menguasai set pertama sejak game pertama dengan break pada kesempatan pertama.

Zheng berjuang keras dan melakukannya dengan sangat baik untuk menyelamatkan tiga set point di game ke-8.

Sabalenka mendapatkan dua lagi pada game kesembilan dan pada kesempatan kelima, berkat servis kuatnya, menutup set tersebut.

Salah satu kunci kemenangan Sabalenka di set pertama adalah ia memenangkan 15 dari 16 poin saat melakukan servis pertamanya.

Bagi Sabalenka asal Belarus, ia sukses mempertahankan gelar juara Australian Open yang tercatat sebagai dua gelar Grand Slam dalam kantongnya.

Sabalenka kini memimpin 2-0 dalam rekor pertemuannya kontra Zheng, setelah menang 6-1, dan 6-4 pada pertemuan sebelumnya di perempat final AS Terbuka pada September 2023.

Unggulan kedua Sabalenka tampil klinis dua pekan ini. Dia menghabiskan kurang dari tujuh jam di lapangan melalui enam pertandingan pertamanya sebelum menghadapi Zheng.

Dalam perjalanannya ke final Australia Terbuka 2024, Sabalenka menyingkirkan unggulan ke-28 Lesia Tsurenko, lalu unggulan ke-9 sekaligus juara French Open 2021 Barbora Krejcikova dan unggulan keempat yang juga jawara US Open 2023 Coco Gauff.

Sabalenka yang merupakan petenis kidal, menjadi pemain kelima sejak 2000 yang mengangkat Daphne Akhurst Memorial Cup – trofi juara tunggal putri Australian Open – tanpa kehilangan satu set pun.

Pemain sebelumnya yang mencatat rapor langka itu adalah Ashleigh Barty pada 2022, Serena Williams pada 2017, Maria Sharapova pada 2008 dan Lindsay Davenport pada 2000.

Sementara Zheng harus memendam ambisinya untuk meraih gelar Grand Slam perdananya sekaligus untuk menjadi petenis Cina kedua yang menjuarai turnamen besar setelah Li Na, yang menjuarai French Open di Roland-Garros pada 2011 dan Australia Terbuka 2014.

Protes Palestina

Ada kejadian tidak disangka pada final tunggal putri Australia Terbuka 2024, di mana sejumlah penonton berteriak kencang saat Sabalenka memimpin 2-0 di set kedua.

Saat stadion hening, pengunjuk rasa itu merasakan peluangnya dan berteriak 'Bebaskan Palestina'.

Mayoritas dari 15.000 penonton yang memadati Rod Laver Arena menanggapinya dengan ejekan dan rasa jengkel.

Penghentian ini berlangsung singkat karena para pengunjuk rasa dihalau oleh petugas keamanan yang bergerak cepat.***