Jakarta, FreedomNews - Pertarungan Devin Haney, juara kelas ringan super WBC, melawan Ryan Garcia, berlangsung panas bahkan sejak sebelum pertarungan itu diumumkan secara resmi.

Ini pertarungan dua petinju muda yang sama-sama haus kemenangan.

Berita rencana duel mereka menjadi headline dalam beberapa pekan, terutama karena Garcia yang sangat vocal di media sosial.

Di tengah persiapan duel dengan Haney, Garcia sempat berseteru dengan Jake Paul mengenai harga tiket pertarungan. Lalu soal Garcia tak suka dengan duel digelar di Brooklyn dan bukan di Las Vegas.

Garcia juga diduga dalam kondisi mabuk dalam konferensi pers perdana, mempertontonkan dirinya menghisap cerutu, dan juga soal video sparing antara Haney dan Gervonta Davis yang dibocorkan Floyd Mayweather Jr.

Di video itu, Haney memang terus mendapat cecaran pukulan Davis.

Pertarungan akan digelar di Barclays Center, Brooklyn, New York, 20 April. Haney mempertaruhkan sabuk gelar kelas ringan super WBC yang direbutnya dari Regis Prograis.

Terence Crawford, mantan juara tak terbantahkan kelas welter dan welter junior (ringan super), lebih menjagokan Haney. Haney, katanya, akan memenangkan pertarungan itu.

“Ini akan jadi duel besar, keduanya saling tahu sama lain, mereka pernah berada satu ring dalam banyak waktu,” kata Crawford.

Di kancah amatir, Haney dan Garcia pernah bertemu 6 kali, skor 3-3.

“Mereka muda, lapar, dan tahu bagaimana cara memenangkan pertarungan.”

“Tapi, Haney lebih diuntungkan. Dia lebih serbabisa dibandingkan Garcia. Haney lebih halus mainnya, serbabisa. Makin banyak ronde berjalan, makin menguntungkan Haney.”

Benarkah? Tentu Crawford punya kapasitas untuk melakukan analisisnya.***