WBC Siapkan 5-6 Juri di Duel Fury Vs Usyk untuk Hindari Kontroversi

Jakarta, FreedomNews- Tyson Fury, juara kelas berat WBC, akan bertarung dengan Oleksandr Usyk, juara kelas berat WBA/IBF/WBO, 18 Mei, di Riyadh, Arab Saudi.

Mengantisipasi keputusan yang merugikan petinju, seperti ketika duel Usyk vs Daniel Dubois, WBC kabarnya mengajukan proposal untuk menempatkan 5-6 juri pada duel tersebut.

“Untuk memastikan takkan ada lagi (keputusan) kontroversial,” ujar Presiden WBC Mauricio Sulaiman, dikutip The Ring dari Sky Sports.

“Tinju adalah olahraga yang sulit sekali dilakukan perubahan. Kami puritan, tradisionalis, kami tidak menginginkan perubahan,” tambah Sulaiman.

“Saya akan ajukan proposal. Ada yang suka, ada yang masih dalam proses. Kita lihat saja nanti.”

“Kami ajukan usulan 5-6 juri. Belum diakui. Belum terjadi. Saya akan merekomendasikannya.”

“Kami memiliki sistem penilaian jarak jauh yang digunakan untuk melatih dan mengevaluasi petugas ring dari seluruh dunia. Mereka membuat skor dengan sistem WBC yang kami kembangkan.”

“Kami menemukan melalui pertarungan yang dilakukan dalam sistem ini, bahwa semakin banyak ofisial yang mencatat skor dalam pertarungan, semakin kecil kemungkinan terjadinya kesalahan keputusan.”

“Setiap orang ada malam buruknya. Jika Anda mendapatkan 1 juri dalam situasi malam buruk dan dua lainnya tidak, Anda masih dapat menyelamatkan pertarungan.”

“Anda punya dua juri dalam sebuah pertarungan yang sulit dan kemudian satu ronde dapat mengubah hasil keseluruhan. Namun jika Anda memiliki lebih banyak ofisial maka kemungkinan terjadinya kesalahan skor menjadi minimal. Tapi kita akan lihat saja.”

“Kini kita punya sebuah pertarungan terbesar dalam 25 tahun di kelas berat. Jadi, harus kita coba lakukan yang terbaik.”

Selama ini tinju pro hanya menggunakan 3 juri dalam setiap pertarungan. Lima atau 6 juri adalah sesuatu yang baru, yang mungkin akan banyak ditentang. Tapi, Sulaiman nampaknya tetap akan berupaya menggolkan usulannya.

Inovasi lain yang akan dilakukan Sulaiman adalah menerapkan video replay langsung (tayang ulang instan) di duel Fury vs Usyk.

“Saya yakin itu akan terjadi, sekarang duel ditunda hingga 18 Mei. Tiga bulanan sejak sekarang, kami akan bekerja untuk itu.”

“Ide awalnya adalah untuk menyusun pedoman khusus penggunaan tayangan ulang instan dan kami sedang dalam proses itu. Jadi kami akan bekerja sama dengan produsen untuk melihat peralatan apa dan komunikasi apa yang dibutuhkan, panel peninjau seperti apa yang akan dilakukan.”

“Sebagai contoh kami melakukan tayangan ulang instan di Inggris di duel Charlie Edwards dan (Julio Cesar) Martinez.”

“Kami juga melakukan tayangan ulang instan di duel Fury-Ngannou. Ketika Fury terluka, wasit tidak melihat tindakan apa yang membuat Fury luka. Lalu kami melihat ke layar, layar besar di stadion dan mendapatkan terjadi headbutt (tandukan), jadi kami menyebutnya secara resmi sebagai tandukan.”

Ide menggunakan tayang ulang instan, ditegaskan Sulaiman, kurang lebih sama seperti VAR di sepakbola. Dilakukan tindakan langsung dan tidak jadi kontroversi setelah pertarungan selesai. Keputusan diambil pada saat itu juga.

“Ini untuk mendapatkan kepastian mutlak bahwa tidak akan ada lagi kontroversi. Bahwa dalam pertarungan sebesar ini kontroversi benar-benar tidak bisa diterima.”