Waspada Atas Kuda Troya China

Jokowi – Xi Jinping "merayakan" 10 tahun kerjasama erat kedua negara "two countries twin park". Adakah pasukan China saat ini sedang berada di dalam "Kuda Troy China" yang menunggu dan bersiap-siap keluar untuk menginvasi Indonesia?

Oleh: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan

FILM "Troy" atau "Helen of Troy" sangat menarik, baik kisah percintaan terlarang dan berani antara Helen, puteri Yunani istri Raja Sparta Minelaus, dengan Paris pangeran Troy yang menculiknya, maupun pembalasan Yunani atas kerajaan Troya.

Dalam peperangan itu terbunuh Hector oleh Achilles dan akhirnya pasukan Yunani pura-pura tinggalkan kuda kayu besar yang dikira oleh Troya sebagai simbol atau jimat perang.

Pasukan Troya membawa kuda kayu besar itu ke dalam kerajaan. Akibatnya fatal sebab itu adalah tipuan Yunani. Di dalam kuda terdapat banyak personal tentara yang pada malam hari keluar untuk membunuh pasukan Troya yang terlelap atau lengah, lalu mengacak acak kerajaan. Ternyata kuda kayu itu telah menjadi penyebab dari kekalahan dan kehancuran Troya.

Investasi cantik RRC memikat Indonesia. Joko Widodo intens berhubungan, dan bahkan membuat jembatan kerjasama erat 10 tahun yang "sukses". Prabowo Subianto bertekad untuk melanjutkan. Duit China dibawa ke Indonesia.

Berbeda dengan cerita karya Homer di atas, China membiarkan "putri cuan"-nya dibawa Indonesia. Namun dipersyaratkan pekerja China boleh ikut. Datanglah pekerja berbondong-bondong. Indonesia mengira itu adalah simbol perhatian dan "jimat" kesuksesan.

Ternyata cuan pinjaman, pengolahan lahan dan pabrik-pabrik yang dibangun China adalah Kuda Troya yang di dalamnya banyak "tentara" China. Mereka mungkin menginfiltrasi malam hari lalu bersiap untuk menginvasi.

Tidak seperti dalam film atau buku, maka cara China menyusupkan bala tentara "Kuda Troya" ke Indonesia jauh lebih halus, strategis dan sistematis. Dengan tipu dan kepura-puraan tingkat tinggi.

Xi Jinping terlebih dahulu "membunuh" Jokowi di Chengdu dan Prabowo di Beijing. Dua putera Priam Raja Troya, yaitu Hector dan adiknya Paris, telah dibunuh akibat perbuatannya sendiri yang nekad menantang dan mengundang Yunani. Achilles sang "anak dewa" menjadi pahlawan yang mengobrak-abrik Troya. Helen dan investasi adalah penyebab dari penyerangan dahsyat.

Jika kita datang ke Turki, khususnya daerah Hissarlik Anatolia, maka akan ditemukan arkeologi geologis yang dalam Iliad Homer bernama Turkish Truva. Menurut Archeologist Brian Rose itulah kerajaan Troy yang berada di tepi pantai laut Aegen Provinsi Canakkale Barat Laut Turki Dardanelles di kaki Gunung Ida. Di sana ada kisah tentang "Kuda Troya" Itu.

Kini duplikat Kuda Troya dapat dinikmati oleh pelancong. Mereka dapat melihat dan masuk ke dalam rongga tempat pasukan Akhaia Yunani dahulu berada. Gambaran dari kecerdasan dan kelicikan.

Selama 10 tahun pengepungan Yunani atas Troy berakhir dengan penghancuran kota akibat Kuda Troya.

Jokowi – Xi Jinping "merayakan" 10 tahun kerjasama erat kedua negara "two countries twin park". Adakah pasukan China saat ini sedang berada di dalam "Kuda Troy China" yang menunggu dan bersiap-siap keluar untuk menginvasi Indonesia?

Sepanjang kita tidak waspada, maka bayang-bayang akan menjadi kenyataan. Pasukan Akhaia berubah menjadi pasukan China. Troya adalah Indonesia yang merana. Semoga Indonesia tidak tertipu oleh cuan dan investasi Kuda Troya China. (*)