Adakah Benang Merah Antara Tersangka Dengan Budi Arie Hingga Jokowi?

Dalam penjelasan lebih lanjut, akun tersebut mengungkap bahwa hubungan antara Adi Kismanto, Tony, dan Budi Arie sangat erat. Bahkan, Budi Arie dilaporkan menghadiri pernikahan Adhi dan Tony sebagai bukti kedekatan hubungan mereka.

Oleh: Mochamad Toha, Wartawan Freedom News

MANTAN Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, kini kembali menjadi sorotan publik.

Sosok yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi ini terpantau aktif menyuarakan klarifikasinya di media sosial, terutama setelah kabar penangkapan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) atas dugaan keterlibatan dalam kasus judi online.

Budi tampak berupaya menunjukkan sikap tegas terhadap kasus tersebut, mengajak masyarakat mendukung langkah aparat dalam mengusut hingga tuntas.

Dari pantauan di akun Instagram resmi Kementerian Koperasi @kemenkopukm pada Senin, 4 November 2024, Budi Arie setidaknya telah memberikan lima kali komentar terkait masalah tersebut.

Di dalam komentarnya, ia berjanji akan mendukung penuh upaya aparat penegak hukum dalam menindak siapa pun yang terlibat dalam praktik perjudian online, tak terkecuali mantan pegawai kementeriannya.

“Kita dukung aparat penegak hukum/kepolisian untuk menindak tegas siapa pun pelaku judi online tanpa pandang bulu. Kita bersama-sama selamatkan rakyat dari tipuan dan jeratan judi online,” tulis akun Instagram @budiariesetiadi di kolom komentar akun Instagram Kementerian Koperasi.

Ia kembali menyebutkan bahwa para pelaku judi online yang ditangkap itu juga memiliki keterkaitan dengan kasus kebocoran data Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS) di Surabaya, yang sempat menjadi viral beberapa waktu lalu.

Dalam komentarnya, ia menyebutkan bahwa pelaku pembobolan PDNS adalah bandar judi online yang kini berada dalam sorotan publik. “Pelaku Pembobolan/Hacker PDNS di Surabaya adalah BANDAR JUDOL,” lanjutnya.

Komentar berlanjut dengan nada sindiran. Budi Arie juga mempertanyakan mengapa baru saat kepemimpinan Menteri Meutya Hafid, para pelaku judi online di Komdigi mulai ditindak.

“Kenapa Para bandit di KOMDIGI baru ditangkap sekarang, bukan di jaman menteri sebelumnya? Karena kalau ditangkap di jaman Budi Arie, pasti dia akan nge gas. Bersihin semuanya tanpa pandang bulu. Termasuk bandar-bandarnya. Paham kan?” sindir Budi Arie dalam komentarnya.

Beberapa jam setelahnya, ia kembali menyuarakan pandangannya, mempertanyakan kepada pelaku yang tertangkap serta pejabat Komdigi lainnya mengenai tudingan bahwa dirinya pernah melindungi situs judi online.

“Pertanyaan buat yg ditangkap dan seluruh pejabat KOMDIGI, pernahkah ada perintah baik lisan atau tertulis dari MENKOMINFO Budi Arie untuk tidak men TAKE DOWN satu situs/website JUDOL saja?” tulis Budi Arie.

Namun, klarifikasi Budi Arie lewat akun Instagram @budiariesetiadi tersebut tampaknya bertolak- belakang dengan jejak digital yang ada. Termasuk adanya ‘Kantor Satelit’ pegawai Kominfo yang kini menjadi Komdigi yang beroperasi dari sebuah Ruko di kawasan Galaxy, Kota Bekasi.

Konon, ‘Kantor Satelit’ ini beroperasi saat Budi Arie masih menjadi Menteri Kominfo pada 2022.

Polda Metro Jaya menggeledah salah satu ruko di kawasan Galaxy, Kota Bekasi, yang diduga menjadi kantor pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang terlibat judi online. Polisi turut membawa beberapa tersangka saat penggeledahan.

Penggeledahan dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra. Penggeledahan di ruko tiga lantai ini dimulai dari lantai dasar. Di sini tidak ada barang yang digeledah ataupun dibongkar oleh polisi.

Di lantai dua, polisi menemukan sebuah ruangan yang digunakan untuk melaksanakan meeting atau pertemuan. Di lantai tiga, Polisi akhirnya menemukan sejumlah komputer yang diduga digunakan sebagai alat operasional penunjang kerja para tersangka.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, para tersangka mencari hingga menyewa kantor ini sendiri. Mereka menamakan kantor ini sebagai 'kantor satelit'. "Mereka menyewa mencari lokasi ini sendiri sebagai kantor satelit," ujar Ade Ary.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menetapkan 11 orang sebagai tersangka terkait kasus judi online. "(Sebanyak) 11 orang diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Ada yang sipil dan beberapa diantaranya Komdigi, ada juga beberapa staf ahli Komdigi," kata Kombes Ade Ary.

"Terkait salah satu pegawai pada kementerian Komdigi (Kominfo) masih dilakukan pemeriksaan," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (31/10).

Di hadapan Menkomdigi Meutya Hafid, anggota DPR Abraham Srijaya membeberkan temuan dari seorang pegiat keamanan siber, Mr. Bert. Alih-alih menindak situs-situs judol, kementerian malah memblokir platform WordPress, sementara situs judi tetap leluasa diakses.

Menteri Mutia, yang baru saja menjabat menggantikan Budi Arie Setiadi, berdalih bahwa situs judi memang menjamur. Tapi tenang saja, katanya – mereka sudah memblokir 187 ribu situs dalam 10 hari. “Jumlah terbesar dalam sejarah,” katanya penuh percaya diri.

Tapi, benarkah? Atau hanya sekadar angka untuk mendongkrak citra? Bahkan, Meutia janji akan memblokir hingga 2 juta situs dalam 100 hari kerjanya.

Di bawah kepemimpinan Budi Arie, klaim serupa juga pernah terdengar, meski jumlahnya tidak sefantastis itu. Tapi, belakangan, beberapa anak buah Budi Arie malah tertangkap karena mempertahankan beribu situs judol. Publik pun bertanya-tanya: apakah ini bukan sebuah ironi?

Budi Arie dan timnya mengaku berhasil "memerangi" judol, tapi definisi "pemberantasan" mereka hanya ilusi.

Yang menarik lagi, beberapa oknum di Komdigi tampaknya pandai menciptakan “realitas paralel”. Mereka mengklaim situs judi sudah diblokir, padahal aksesnya tetap terbuka. Dalam narasi heroik Komdigi, seakan dunia perjudian telah bersih, walau faktanya masih merajalela, angkanya sampai jutaan situs.

Tertangkapnya beberapa staf Budi Arie yang diduga terlibat dalam jaringan judol membuat kita semua geram. Salah satu yang mencolok adalah Adi Kismanto, teknisi software yang dikenal lihai menghindari deteksi. Ia menjadi tokoh penting di balik situs-situs judi yang lolos dari pantauan.

Kabarnya biaya “pengamanan” situs-situs ini mencapai Rp 8,5 miliar per bulan. Pertanyaan pun muncul: siapa yang menikmati aliran dana sebesar itu?

Kita tahu, Budi Arie memang dekat dengan lingkaran kekuasaan era Jokowi dan punya koneksi kuat sebagai pendiri dan Ketum Abadi Relawan Projo (Pro Jokowi), yang kabarnya akan dikembangkan menjadi partai, tentu membutuhkan dana besar.

Budi Arie Setiadi menjabat sebagai Menteri Kominfo dari 17 Juli 2023 hingga 20 Oktober 2024, menggantikan Johnny Gerald Plate yang terjerat kasus korupsi penyediaan infrastruktur BTS 4G pada tahun 2020-2022.

Seorang tersangka diamankan oleh Polda Metro Jaya terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus judi online yang melibatkan 11 staf Komdigi. Tersangka tersebut ditangkap di Ruko Galaxy, Jaka Setia, Bekasi, pada Jumat, 1 November 2024.

Budi Arie yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi sejak 20 Oktober 2024 juga turut terseret dalam kasus judi online ini. Ia diduga terlibat karena mantan pegawai di Komdigi ini terlibat dalam praktik ilegal tersebut.

Publik mencatat kehadiran Budi Arie dalam acara pernikahan salah satu tersangka sebagai bukti kedekatannya. Polisi juga akui tangkap Zulkarnaen Apriliantony, yang diduga orang dekat Budi Arie yang sering berhubungan dengan Bandar Judol.

"Update hari ini kita sudah melakukan penangkapan 14 orang tersangka dan akan terus melakukan pengembangan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, pada Sabtu, 2 November 2024.

Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa Komdigi seharusnya memiliki wewenang untuk memblokir seluruh situs judi online yang kini banyak digunakan masyarakat. Namun, pegawai kementerian itu diduga hanya memblokir 4.000 situs, sementara 1.000 situs lainnya dibiarkan beroperasi.

Dari 1.000 situs tersebut, masing-masing diminta untuk menyetor 'uang jatah' sebesar Rp 8,5 juta, yang berarti total pendapatan dari praktik tersebut mencapai Rp 8,5 miliar setiap bulannya.

Para pegawai tersebut bekerja di sebuah ruko yang berfungsi sebagai 'kantor satelit’ judi online dan dipekerjakan dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB dengan gaji setara UMR Jakarta, yaitu Rp 5 juta per bulan.

Menteri Komdigi saat ini, Meutya Hafid, menyatakan bahwa 11 pegawai yang terlibat judi online telah dinonaktifkan dan terancam dipecat dengan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

Menurutnya, "Langkah ini diambil agar fungsi pengawasan Kemkomdigi tetap berjalan efektif tanpa mengesampingkan asas praduga tak bersalah," katanya pada Senin, 4 November 2024.

Nama mantan Menteri Kominfo, Budi Arie, kini juga dicurigai keterlibatannya dalam bisnis ilegal tersebut.

Sebuah unggahan di akun media sosial X @PartaiSocmed mengungkapkan bahwa beberapa pelaku yang ditangkap adalah mantan anak buah Budi Arie di Kominfo, salah satunya adalah Zulkarnaen Apriliantony atau Tony Tomang.

Akun tersebut menyebut bahwa Tony memiliki jaringan luas, termasuk kenalan dengan beberapa menteri, di antaranya Budi Arie. Tony juga dikabarkan memperkenalkan seseorang bernama Adi Kismanto, yang dikenal dengan alias "Fallen" kepada Budi Arie.

Adhi “Fallen” Kismanto, yang memiliki latar belakang IT, bukanlah ASN Kominfo. Namun, karena rekomendasi dari Tony, ia diberi kepercayaan oleh Budi Arie untuk mengelola perangkat lunak crawling untuk melacak situs judi online di Kominfo.

Menurut informasi dari akun @PartaiSocmed, Adi Kismanto menjadi pihak pertama yang menerima hasil crawling situs-situs dengan kata kunci tertentu, seperti “gacor” dan “88”.

Sebagai penerima pertama, ia disebutkan memiliki peluang untuk melakukan kecurangan dengan menyisihkan situs-situs judi online yang "bekerja sama" atau "dibina" agar tidak terdeteksi oleh sistem.

Disebutkan bahwa Adi Kismanto tidak beroperasi sendiri, melainkan merekrut beberapa ASN Kominfo untuk membantu mengamankan situs-situs judi online milik pihak yang membayar agar situs-situs tersebut tidak diblokir.

Akun tersebut mengungkap, hubungan antara Adi Kismanto, Tony, dan Budi Arie sangat erat. Bahkan, Budi Arie dilaporkan menghadiri pernikahan Adi dan Tony sebagai bukti kedekatan hubungan mereka.

Ada jejak digital yang menarik terkait Zulkarnaen Apriliantony atau Tony Tomang yang pernah foto bersama Joko Widodo. Adakah hubungan khusus di antara keduanya? (*)