Anda Mundur Sukarela atau Dipaksa Mundur
Keadaan negara ditengarai akan semakin memburuk dengan hadirnya penjajahan gaya baru, yang telah bersenyawa dengan para penguasa dan kekuatan kartel partai politik.
Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
OTTO Iskandardinata, dengan gagah dan berani, menyampaikan pidato pada pembukaan sidang Volksraad atau Dewan Rakyat Hindia Belanda tahun 1931-1932. Intinya, “Indonesia pasti merdeka! Anda mempunyai dua pilihan. Menarik diri secara sukarela tetapi terhormat, atau kami usir dengan kekerasan.”
"Banyak orang mengatakan, tanpa adanya paksaan atau kekerasan, Anda tidak mungkin melepaskan Indonesia. Tetapi, biarpun banyak sekali yang mengatakan demikian, saya percaya bahwa suatu waktu, bila sudah tiba saatnya, Anda tentu akan melepaskan Indonesia demi keselamatan Anda."
Saya menggunakan kata “Anda”, karena apa yang dikatakan oleh Otto Iskandardinata dalam pidatonya di depan Volksraad berlaku universal.
Kita saksikan saat ini, pemerintah berperilaku seperti penjajah terhadap rakyatnya, dengan terus menghisap keringat dan darah rakyat, dan memiskinkan rakyat, untuk kepentingan para kroni kapitalisnya.
Rezim saat ini sudah berubah menjadi kartel, tiran dan telah memberikan keleluasaan bagi wujudnya korupsi politik, menghilangkan sistem checks and balances, matinya suara kebebasan, dan membawa harapan palsu kepada sistem demokrasi mapan untuk sebuah pemerintahan negara.
Waktunya, rakyat bereaksi, 78 tahun Indonesia menyatakan kemerdekaan, apakah hari ini kita hidup di alam merdeka? Atau masih hidup di masa penjajahan. Terjajah oleh taipan oligarki dan elit partai politik yang seperti kartel, memiskinkan bangsa Indonesia. Inilah saatnya, rakyat harus menggugat, mengembalikan kehidupan ekonomi kepada rakyat, untuk rakyat.
Kondisi saat ini bahkan lebih buruk dari masa penjajahan. Dewan Rakyat pada masa penjajahan membela kepentingan rakyat, tanpa kenal takut. Sedangkan Dewan (Perwakilan) Rakyat saat ini menjadi bagian dari penguasa, menjadi antek penguasa dan oligarki, yang turut berperan aktif memiskinkan rakyat bangsanya sendiri.
Kartel taipan oligargi yang sudah masuk di dapur negara, tidak akan pernah menyerah menjajah negara ini tanpa kita paksa harus menyerah.
Keadaan negara ditengarai akan semakin memburuk dengan hadirnya penjajahan gaya baru, yang telah bersenyawa dengan para penguasa dan kekuatan kartel partai politik.
Pilihan harus kembali berjuang, melakukan gerakan revolusi, untuk menyelamatkan negara kembali ke arah cita-cita kemerdekaan, bukan menjadi budak penjajahan gaya baru.
Seperti pernyataan Otto Iskandardinata, anggota Volksraad di masa penjajahan, Anda semua sebagai penjajah wajib mundur sukarela atau kita paksa mundur. Pilihan ada di tangan Anda. (*)