Putusan MK : Skandal Bapak Anak Paman
Proses pembusukan itu juga mengarah ke keluarga Jokowi. Gibran dan Jokowi itu sekarang ibarat sampah. Kejutannya hanya meninggalkan bau busuk dan menjijikkan. Semua muak.
Oleh: Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170
PUBLIK merasa muak atas putusan MK, Senin 16 Oktober lalu, yang dibacakan Ketua MK Anwar Usman – adik ipar Joko Widodo – karena putusan itu adalah skandal hukum. Yang tujuannya untuk meloloskan Gibran Rakabuming Raka, keponakannya, supaya bisa menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Konon, kalau jadi pasangan Capres-cawapres KIM (Koalisi Indonesia Maju) ini akan dipublis hari Ahad besok menunggu Jokowi pulang dari China.
Yang bikin kita geleng-geleng kepala, bila benar si Gibran jadi cawapres, mengapa para Ketum partai KIM seperti Zulkifli Hasan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Airlangga Hartarto, tak berani menolak.
Malah, kabar santer, Sabtu malam nanti, si anak culun ingusan ini akan diberi jabatan Waketum Golkar. Artinya, Gibran mbalelo dari PDIP yang menjadikannya sebagai Walikota Solo seperti bapaknya dulu.
Melihat sepak terjang Jokowi yang penuh skandal, membuat para buzzeRp yang awalnya membela semua kelakuan Jokowi mulai berbalik menyerang.
Deny Siregar, Eko Kuntadi kurang tolol apa waktu membela Jokowi. Sekarang mereka kecewa berat dengan skandal putusan MK yang melanggar norma, etika dan konstitusi.
Ade Armando juga sudah berbalik arah. Butet Kertarajasa sampai mengumpat dengan kata-kata: As.. banget.
Jokowi yang memanfaatkan Anwar Usman untuk memperalat MK, kata Rocky Gerung, adalah proses pembusukan Jokowi sendiri. Apalagi di balik itu ada skenario yang dirancang Jokowi dan Boyamin Saiman, Ketua MAKI.
Boyamin – yang kini terbongkar kedoknya bagian dari kaki tangan Jokowi – sampai sekarang tidak mengizinkan anaknya yang menggugat batas umur di MK diwawancarai pers.
Proses pembusukan itu juga mengarah ke keluarga Jokowi. Gibran dan Jokowi itu sekarang ibarat sampah. Kejutannya hanya meninggalkan bau busuk dan menjijikkan. Semua muak.
Apalagi Gibran punya catatan buruk soal korupsi goody bag Bansos Covid yang mestinya dikerjakan UMKM tapi diminta Gibran dan diserahkan ke Iwan Sritex.
Asal tahu, Gibran anak ingusan ini bisa jadi Walikota karena ngrebut jatah DR. Purnomo, tokoh masyarakat Solo.
Di awal menjabat anak sulung hasil perkawinan Jokowi-Iriana ini membuat keputusan kontroversial: menaikkan PBB sampai 400% tanpa dibicarakan dengan DPRD. Akibatnya, warga memboikot, dan barulah pembayaran PBB dikembalikan ke tarif normal. (*)