Gibran, Simbol Kecurangan Jokowi dalam Pilpres?

Maka, jika hari ini bangkit perlawanan dari Rakyat terhadap kekuasaan Presiden Jokowi, bukan lagi semata terkait Pilpres Curang. Tapi Rakyat bangkit lawan presiden yang telah melanggar UU. Dan, simbolnya pada Gibran.

Oleh: Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu

SALASA pagi, 27 Februari 2024, saya baca postingan di satu grup wa. Tertulis demikian: Adik Prabowo, Hashim mengakui kekalahan dari awal sewaktu Prabowo memilih Gibran jadi cawapres nya.

Dan karena sudah tahu bakal kalah makanya segala cara kecurangan dilakukan oleh kubu Istana negara dan kubu partai koalisi Prabowo Subianto untuk "menangkan" 1 putaran. Jadi, apakah kita percaya hasil perhitungan KPU? Sedangkan Hasyim adik Prabowo sudah mengakui kekalahan.

Ayo makanya kawal terus baik buat Relawan Anies Muhaimin dan Relawan Ganjar Mahfud, untuk bersama-sama eratkan tangan lawan kecurangan yang dilakukan oleh kubu Prabowo dan Istana Negara. Merdeka !!!

Komentar dan analis oleh seorang anggota grup di WA di atas tidak salah. atau berlebihan.

Kalau Hasyim Djojohadikusumo saja memprediksi dan pesimis dengan asumsi demikian: "bahwa bila Prabowo menjadikan Gibran sebagai Cawapres-nya akan anjlok". Tetapi sekarang ini berdasar Quick Count menang dengan angka fantastis, satu putaran pula.

Dari berbagai temuan dan posting di medsos berbagai ahli membongkar dugaan kecurangan yang dilakukan oleh KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Aksi juga digelar untuk menolak Pilpres Curang di KPU secara bergelombang. Dan demo juga terus di berbagai daerah.

Petisi dilontarkan oleh Akademisi di berbagai kampus. Juga di berbagai daerah. Ada petisi Bandung, Petisi Linggarjati dan sebagainya. Intinya, menolak Pilpres Curang.

Dalam sebuah video beredar viral di medsos. Ceramah menolak Pilpres Curang oleh Habib Rizieq Shihab. Mendesak Umat untuk Tolak kecurangan Pilpres dan desak angket DPR.

Kalau dilihat dari Cawe-cawe yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo dan segala persiapan sebelum pilpres dan lalu menggolkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya Prabowo. Tidakkah cara Jokowi itu sebagai bentuk kecurangan yang telah didesain?

Dan, aktor utama untuk memenangkan pilpres itu ada di tangan Jokowi karena berjuang dengan segenap kekuasaannya menangkan Gibran. Tidakkah Gibran sebagai simbolisasi kecurangan yang dilakukan oleh Jokowi?

Meski perbuatan Presiden Jokowi itu langgar ketetapan MPR terkait Nepotisme dan KKN. Presiden Jokowi secara sadar telah langgar Tap MPR soal KKN dan Langgar TAP soal Etika Kekuasaan.

Maka, jika hari ini bangkit perlawanan dari Rakyat terhadap kekuasaan Presiden Jokowi, bukan lagi semata terkait Pilpres Curang. Tapi Rakyat bangkit lawan presiden yang telah melanggar UU. Dan, simbolnya pada Gibran.

Terlebih lagi, Rakyat meyakini dimenangkanya Gibran menjadi simbol kecurangan yang dilakukan secara sadar oleh Jokowi. Meski itu langgar Konstitusi sekali pun.

Pelanggaran konstitusi ini sekaligus langgar etika dan moral kekuasaan. Kekuasaan tidak lagi dibangun di atas landasan Konstitusi. Tetapi dibangun di atas kehendak Jokowi.

Jokowi telah mengubah negara Republik Indonesia menjadi Kerajaan dengan Gibran sebagai Putera Mahkotanya. Tamatlah Riwayat, Indonesia sebagai Negara Republik saat ini.

Maka demi Puteranya, Gibran, Jokowi akan mempertaruhkan segalanya. Termasuk mensetting kemenangan untuk 02? Wallahu'alam. (*)