Benarkah Gatot Cawapres Anies Baswedan?
Kabarnya, dalam diskusi terakhir dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Anies harus didampingi Jenderal Bintang Empat yang Nasionalis, kalau bisa yang Islamnya pasti.
Oleh: Mochamad Toha, Wartawan Freedom News
HARAPAN untuk mendapatkan bocoran nama Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) dari Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan sepulang dari menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, belum juga terbuka. Padahal, nama Bacawapres itu sudah ada di kantong Anies.
Sayangnya, hingga kepulangannya pada Rabu dini hari, 12 Juli 2023, Anies belum juga mau bocorin nama Bacawapresnya itu. Padahal, dua hari sebelum berangkat ke Tanah Suci pada Kamis, 22 Juni 2023 yang lalu, disebutkan, Anies sudah mengantongi satu nama bakal calon pendampingnya pada kontestasi Pilpres 2024.
Dari beberapa nama yang sebelumnya santer dibicarakan, keputusannya sudah mengerucut ke satu nama. Dan diperkirakan, Anies akan mengumumkan namanya setibanya kembali di tanah air. Tapi, ternyata setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tidak juga mengumumkannya.
Sebelumnya, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum Partai Demokrat, disebut-sebut bakal jadi pendamping Anies karena ketika berangkat dan pulang naik haji, AHY selalu mendampinginya. Namun, sebelum kepulangannya, justru nama Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, santer yang bakal mendampingi Anies sebagai Bacawapres.
Setidaknya, itulah yang disampaikan kanal Hersubeno Point, Ahad (9/7/2023) dalam wawancaranya dengan Selamat Ginting, Analis Komunikasi Politik Universitas Nasional (UNAS), berjudul “Head to Head Anies – Jend Gatot Vs Ganjar – Jend Andika”.
Menurut Selamat Ginting, kelebihan Gatot adalah kelemahan Anies. Dalam situasi politik yang keras dan bahkan bisa "kasar" dibutuhkan figur yang kuat. Salah satunya yaitu Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Anies juga lemah untuk Polhukam, Gatot bisa diandalkan menghadapi potensi ancaman Hankamneg, seperti kedaulatan, ideologi, serta menangkal SARA.
Bagaimana dengan Ganjar Pranowo – Andika Perkasa? Selamat Ginting mengungkapkan bahwa kelebihan Andika adalah kelemahan Ganjar. Gubernur Jawa Tengah ini lemah dalam diplomasi dan jaringan internasional. Andika adalah tentara yang banyak menghabiskan pendidikan militer di luar negeri, seperti Amerika, Eropa, dan Australia.
“Andika bisa menutupi kekurangan Ganjar, termasuk soal ketegasan,” katanya kepada Freedom News.
Hingga tulisan ini dibuat, setidaknya sudah lebih dari 151 ribu komentar yang sangat mendukung pasangan Anies – Gatot seperti yang disampaikan Selamat Ginting ini. Berikut sebagian petikan komentar netizen tersebut.
@linaduae9589: Anies Gatot merupakan pasangan irit biaya kampanye karna tidak perlu bagi2 sembako, amplop dll, pendukungnya tulus dgn pilihannya.
@aminsebastian137: Saya sekeluarga dr Bandung Jabar pendukung pak Anis & pak Gatot N maju di pilpres 2024 cocok, pas, serasi/saling menguatkan di perubahan pemerintahan kelak untuk membendung musuh" dari dalam & luar negeri sehingga kehidupan rakyat juga bernegara bisa kuat dan sejahtera ! Semoga semua purnawirawan ABRI & POLRI dr atas s/d bawah mendukung keduanya !!!
@fifigerung7160: Pilihan orang cerdas, akal sehat pasti Anies -- jend Gatot.
@topandihasan1906: Cocok pak Anies dipasangkan dengan pak Gatot. Ini akan saling melengkapi. Karena kita, selain menghadapi masalah dalam negeri, akan berhadapan dengan dunia internasional. Di bidang diplomasi, pak Anies bisa diandalkan, tapi di bidang polhukam pak Anies perlu ditopang figur yang kuat, ya itulah pak Gatot Nurmantyo. Tinggalkan skema dengan partai-partai pengusung terlebih dengan Partai Denokrat yang punya jagoan militer juga. Semoga berhasil.
@Musni-dj9xb: GATOT DAN ANIES MANTAAP, JUJUR DAN AGAMANYA kuat.
@haditriady5492: Bpk.Anies Dan Bpk.Gatot Memang Yg Terbaik.
@ilhamsyah2128: Pak Anies dan Pak Gatot lebih cocok untuk kondisi saat ini, sedangkan Pak AHY sebagai menteri dahulu sebagai tempat pembelajaran untuk menjadi pemimpin dimasa yang akan datang.
@isepkarnaen1182: Gatot = jujur, tegas, bersih, cerdas (kelompok Islam mayoriti menerima). Andika = cerdas, gagah (mayoritas Islam menolak karena mertuanya Hendropriyono), Hendro benci Islam.
@junturbumi2429: Anies-Gatot, insyaallah menang pilpres 2024.
@pengguna-ug5hd5xd4u: Anies Gatot pasangan paling ideal semoga bisa di terima oleh semua pihak yang berperkara.
@levyabbas1205: Anies dan Gatot Nurmantyo, why not? Ini menjadi pilihan yg luar biasa jika Partai Demokrat 'rela' melepaskan AHY di posisi Wapres. Melihat peta politik global saat ini, rasanya Anies perlu didampingi Eks Militer. Semoga pilihan ini bisa diwujudkan...
@mkuzwaenikuzwaeni8309: Kalau Anies memilih Gatot pasangan yg sangat ideal, klau ini terjadi AHY harus legowo, yg penting pasangan ini menang, AHY hrs menjadi menteri koordinator saja.
@aryobayu9002: Mudah2an Allah mengabulkan doa rakyat Indonesia,,, pak Anies dan pak Gatot N bisa saling mengisi dan kerja sama yang pas dari segala aspek.
Benarkah Anies akan didampingi Gatot Nurmantyo seperti yang disampaikan Selamat Ginting? Karena, sebelumnya, meski nama Gatot masuk nominasi sebagai Bacawapres Anies, tapi namanya sempat “tersingkir”. Seiring dengan berjalannya waktu, nama Gatot muncul kembali karena Anies butuh pendamping “Jenderal Bintang Empat”.
Sebelumnya, nama Jenderal (Purn) Andika Perkasa sempat pula masuk nominasi Bacawapresnya Anies Baswedan. Namun, karena ada faktor Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, membuat nama Andika menjadi “kartu mati”. Pasalnya, nama mertua Andika yang mantan Kepala BIN ini resisten sekali di kalangan umat Islam yang trauma dengan “catatan kelamnya” selama menjabat di TNI.
Sehingga, akhirnya, pilihan Jenderal Bintang Empat itu beralih ke Gatot Nurmantyo. Kemungkinan informasi yang disampaikan Selamat Ginting itu 70 – 30 persen benar. Apalagi, Andika sudah menyatakan siap ditugaskan di PDIP sebagai Bacawapres atau Ketua Tim Pemenangan.
Kabarnya, dalam diskusi terakhir dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Anies harus didampingi Jenderal Bintang Empat yang Nasionalis, kalau bisa yang Islamnya pasti.
Yang menarik, tampaknya SBY paham dengan semua ini. Makanya, Demokrat tidak memaksakan AHY jadi pendamping Anies pada Pilpres 2024 nanti. (*)