Cawe-cawe: Jokowi vs Rakyat?!
Jika Jokowi nekad dan konyol memaksakan kehendaknya dengan dalih cawe-cawe, maka Jokowi akan berhadapan dengan Rakyat. Jokowi akan jadi musuh Rakyat.
Oleh: Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu
CAWE-cawe. Artinya: Presiden Joko Widodo all out. Bukan demi Bangsa dan Negara? Tapi, demi kekuasaan dan kroninya? Jokowi telah memberikan dukungan secara nyata, bukan?
Mendukung Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, sebagai Bakal Capres PDIP. Karena di PDIP, Jokowi dan Ganjar itu sebagai petugas partai. Tidak mungkin mangkir.
Mendukung Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan, itu karena Tim Prabowo akan memasangkan Prabowo dengan Gibran Rakabumin Raka, Walikota Solo yang juga putra pertama Jokowi. Jokowi akan all out. Mendukung Ganjar karena perintah partai. Atau all out menangkan Prabowo – Gibran.
Kedua pasang bakal calon itu akan dipaksakan dengan segala cara. Agar Pilpres 2024 hanya ada dua calon: Ganjar dan Prabowo. Tidak ada calon ketiga atau keempat?
Saat ini rakyat menghendaki Pilpres 2024 berjalan sesuai jadwal dan konstitusional. Konsitusi telah melarang Presiden ikut campur secara langsung menentukan Bakal Capres atau mengawal Capres agar menang.
Presiden cawe-cawe. Artinya: Presiden secara sadar melanggar konstitusi. Artinya: Presiden di atas konsitusi. Karena kalau itu terjadi kekuasaan presiden mutlak karena tidak ada yang menghalangi, termasuk DPR. DPR tidak lagi berdaya untuk mengontrol Presiden.
Jika Presiden benar-benar cawe-cawe, pastilah segala kemenangan capres versi presiden akan didesain sedemikian rupa agar menang. Meski dengan cara curang sekali pun?
Toh kecurangan pada Pilpres 2019, aman-aman saja bukan? Meski publik terperangah dari hasil sesungguh pada pilpres 2019 yang berdarah-darah itu.
Ratusan anggota KPPS meninggal dengan alasan tak jelas. Tak terusut. Ketegangan yang makan korban saat protes hasil pilpres ke Bawaslu, menyisakan banyak yang luka dan gugur. Pilpres 2019 berdarah-darah. Toh kekuasaan Jokowi tetap berlangsung hingga saat ini.
Rakyat mengamati dengan seksama trik dan permainan Istana dengan dalih cawe-cawe untuk loloskan bakal capresnya dan all out singkirkan Bakal Capres Non Istana. Bakal Capres Anies Baswedan.
Partai pendukung Capres Rakyat – Nasdem dan Demokrat mau dirusak dengan berbagai cara. Demokrat mau dirampok oleh KSP Moledoko. Nasdem menterinya satu-satu dijadikan pasien pesakitan dengan dalih korupsi dan hukum. Kejagung dan KPK dijadikan alat gebuk.
Bakal Capres Rakyat: Anies Baswedan bila perlu gagal sebagai capres. Itukan tujuan utama cawe-cawe yang akan dimaui oleh Jokowi.
Rakyat telah memahami segala sepak terjang Jokowi ketika menarasikan cawe-cawe. Rakyat tidak percaya, jika dinarasikan cawe-cawe untuk kepentingan Bangsa dan Negara.
Rakyat punya cara sendiri untuk kawal Bakal Capresnya. Rakyat berteriak soal People Power. Karena itu adalah Hak Konstitusional untuk menegakkan kedaulatannya.
Jika Jokowi nekad dan konyol memaksakan kehendaknya dengan dalih cawe-cawe, maka Jokowi akan berhadapan dengan Rakyat. Jokowi akan jadi musuh Rakyat.
Dan, jika demikian yang terjadi, maka akan meledak gelombang People Power. Karena Jokowi tidak lagi dipercaya Rakyat. Dan dalam Pilpres 2024, nanti justru yang terjadi adalah Jokowi vs Rakyat.
Apakah demikian yang di inginkan dengan narasi Jokowi akan cawe-cawe? (*)