Jatim dan Jabar Lumbung Kemenangan Anies – Gus Imin

Jika Anies – Gus Imin mendapatkan suara lebih dari 50 persen di Jatim dan Jabar dengan mengejar 30 persen di Jateng, maka hampir bisa dipastikan pemilu bisa selesai dalam satu putaran. Sebab, di Jakarta, Banten, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, Anies – Gus Imin menang.

TONY-Rosyid-Bew-YORK-Pegang-SENJATA

Oleh: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

UNTUK menang di kontestasi pilpres, dua dari tiga wilayah Jawa harus dimenangkan. Tiga wilayah itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Pemilih Jawa Timur 31 juta, Jawa Tengah 28 juta dan Jawa Barat 35 juta.

PKB dan Muhaimin Iskandar cukup kuat di Jawa Timur. Investasi PKB di wilayah ini cukup besar dan lama. Jika ingin memastikan untuk menang, pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar harus berupaya untuk mendapatkan suara lebih dari 50 persen di Jawa Timur. Target ini sangat mungkin jika PKB dan Muhaimin kerja total dan terukur di Jawa Timur.

Setelah didaftarkan jadi cawapres Anies, Gus Imin, panggilan akrab Muhaimin, all out garap Jawa Timur. Mesin politik PKB bergerak masif. Seluruh wilayah kota hingga kelurahan tampaknya digarap dengan sangat serius.

Konsolidasi PKB di Jatim saat ini lebih serius dari pemilu-pemilu sebelumnya. PKB terlihat antusias dengan mengeluarkan semua kemampuan dan energi yang dimilikinya untuk memenangkan pilpres 2024. Bagi Cak Imin dan PKB, pilpres 2024 adalah pertarungan besar. Inilah kontestasi yang Gus Imin dan PKB tunggu selama beberapa periode.

Pilpres 2024 kali ini akan menjadi pertaruhan bagi karir Gus Imin. Jika kalah, ini kemungkinan akan jadi akhir dari karir politik Gus Imin. Dan bahkan proses kudeta Gus Imin sebagai Ketua Umum PKB dimungkinkan akan terjadi.

Kegagalan pada pilpres 2024 bisa saja dijadikan alasan bagi kader untuk mengganti Gus Imin dalam momen MLB (Muktamar Luar Biasa). Ini juga yang diinginkan penguasa setelah Gus Imin loncat ke kubu Anies. Karena itu, tidak ada cara lain untuk selamatkan Gus Imin dan juga masa depan PKB kecuali harus menang pilpres 2024. Battle area-nya di Jawa Timur. Memang harus menang di atas 50 persen.

Sementara di Jawa Barat, PKS cukup kuat. Mesin politik PKS berpotenai untuk bisa dioptimalkan di Jabar untuk memenangkan pasangan Anies – Gus Imin. Apalagi setelah Gus Imin dan PKB akhirnya bergabung, aktivis NU dan PKS bisa bersatu. Aktivis NU dan eks 212 bertemu. Para ulama NU dan eks FPI berada dalam satu frekuensi. Saat pemilu sebelumnya situasi ini tidak terjadi. Ini momentum untuk bisa dikapitalisasi menjadi kemenangan Anies – Gus Imin.

Kita semua sudah tahu eks 212 dan FPI cukup solid dan bisa menjadi mesin politik cukup signifikan, terutama untuk menguasai wilayah Jawa Barat. Konsolidasi dan kolaborasi PKS, PKB dan ormas-ormas Islam di Jabar jika dilakukan secara serius, ini potensial untuk memenangkan pasangan Anies – Gus Imin dalam meraih suara di atas 50 persen.

Di Jabar, gerakan PKS, PKB, dan eks 212 harus berhadapan dengan penetrasi yang dilakukan tim Prabowo Subianto. Boleh dibilang, ini adalah area pertarungan antara militansi tim Anies – Gus Imin vs kekuatan logistik yang dimiliki tim Prabowo. Saya hanya sebut Prabowo, karena posisi Gibran Rakabuming Raka masih terancam diskualifikasi.

Di Jabar, Ganjar Pranowo – Mahfud MD tidak cukup kuat. Bukan sebagai rival yang serius bagi Anies – Gus Imin. Ganjar – Mahfud kuat di Jateng. Anies – Gus Imin hanya bisa mengandalkan PKB untuk beroperasi di Jateng.

Tampaknya, Ketua DPW PKB Jateng M. Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) belum juga terlihat melakukan gerakan yang serius, masih dan terukur dibanding kerja PDIP dan tim Ganjar – Mahfud yang sangat intensif dan masif. Elektabilitas Ganjar – Mahfud sangat tinggi, jauh meninggalkan Anies – Gus Imin maupun Prabowo.

Jika ingin menang, Anies-Gus Imin harus berupaya mendapatkan suara 30 persen di Jawa Tengah. Ini tidak mudah, kecuali PKB dan Nasdem memiliki kerja kolaboratif yang lebih terukur dengan para relawan Anies – Gus Imin. Termasuk terukur logistiknya.

Dari sisi ini, tim Anies – Gus Imin masih punya masalah yang cukup serius. Kalau urusan logistik ini bisa segera ditangani, rasa-rasanya hampir sulit membayangkan Anies – Gus Imin bisa dikalahkan pada pilpres 2024. Militansi tanpa logistik memang perlu maintenance yang lebih rapi.

Jika Anies – Gus Imin mendapatkan suara lebih dari 50 persen di Jatim dan Jabar dengan mengejar 30 persen di Jateng, maka hampir bisa dipastikan pemilu bisa selesai dalam satu putaran. Sebab, di Jakarta, Banten, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, Anies – Gus Imin menang.

Apakah Anies – Gus Imin menang satu putaran ini mungkin? Bergantung pada kerja kolaborasi dari partai pengusung Anies – Gus Imin dengan militansi para relawan. Di dunia politik, tidak ada yang mustahil.

Kaltim, 3 Nopember 2023. (*)