Adjusted EBITDA Gojek Rp239 Miliar Kuartal IV/2023, Margin Kontribusi Naik 301%
Jakarta, FreedomNews - Layanan berbasis permintaan milik GOTO, Gojek, mencetak EBITDA positif Rp239 miliar pada kuartal IV/2023. Berbalik dari posisi rugi Rp699 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Direktur Keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Wei-Jye Jacky Lo mengatakan Gojek terus berusaha mengejar pertumbuhan berkualitas. Kontribusi margin nilai transaksi (GTV) Gojek pada kuartal IV/2023 mengalami kenaikkan 457 basis points (bps) dari Rp205 miliar pada kuartal IV/2022 menjadi Rp822 miliar pada kuartal IV/2023.
Nilai transaksi turun 10% secara tahunan pada kuartal IV/2023, tetapi revenue naik 1% YoY yang membuat Gojek meraup pendapatan Rp3,2 triliun. Hal ini menandakan penurunan nilai trasaksi bruto tidak berpengaruh terhadap pendapatan yang dibukukan GoTo. “Kami mengelola ongkos pengeluaran dengan sangat disiplin dengan memangkas promo dan insentif pemasaran hingga 21% YoY,” kata Jack, Rabu, 20 Maret 2024.
Kinerja Gojek (only) pada 2023
Adapun sepanjang 2023, Gojek mencetak pendapatan sebesar Rp12,1 triliun atau naik 4% pada 2023. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan dan pengurangan pada biaya pemasaran, kontribusi GTV margin Gojek meningkat 672 bps menjadi Rp2,6 triliun dari minus Rp1,1 triliun. Kemudian Ebitda tercatat masih rugi Rp219 miliar pada 2023. Posisi ini lebih baik dari tahun sebelumnya yang merugi Rp4,7 triliun.
Secara umum, Goto berhasil untuk pertama kalinya GOTO berhasil mencatat Ebitda positif Rp77 miliar pada kuartal keempat. Sedangkan di saat yang bersamaan, GTV3 Grup pada kuartal yang sama tumbuh 8% dibanding kuartal sebelumnya dan 1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan bruto2 kuartal keempat tumbuh 8% dibandingkan kuartal sebelumnya dan 3% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp6,5 triliun. Perbaikan ini didorong oleh inovasi produk yang menjangkau segmen pasar yang lebih luas serta pengelolaan beban secara disiplin.
Jack mengatakan perseroan mencatatkan peningkatan profitabilitas di setiap unit bisnis pada kuartal keempat, dibandingkan tahun sebelumnya. Unit bisnis On-Demand Services mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal tersebut, sementara itu, unit bisnis Financial Technology terus berekspansi dengan tetap mempertahankan perbaikan EBITDA yang disesuaikan secara year-on-year dan quarter-on-quarter.
Bisnis E-Commerce juga mencapai EBITDA yang disesuaikan positif untuk kuartal keempat meski berada di tengah kompetisi ketat. Lebih lanjut, bisnis tersebut akan menguntungkan secara kas untuk Perseroan sebagai hasil dari perjanjian dengan TikTok. “Perseroan berharap dapat mencapai EBITDA yang disesuaikan impas (breakeven) secara Grup untuk keseluruhan tahun buku 2024, dan secara bersamaan menginvestasikan kembali pendapat yang diperoleh kepada kegiatan bisnis Perseroan secara berkelanjutan, seiring upaya menuju pertumbuhan top line,” kata Jack. (dtf/tek)