Otoritas AS Peringatkan Pelemahan Sinyal Internet saat Gerhana Matahari Total

Jakarta, FreedomNews - Lorain County Emergency Management (EMA) alias Otoritas Manajemen Darurat di Ohio AS memperingatkan para warga setempat yang berada di jalur lintasan gerhana untuk bersiaga jelang gerhana matahari total pada 8 April 2024. Direktur EMA Lorain County Dave Freeman memprediksi akan ada lonjakan pengunjung ke daerah tersebut, termasuk peningkatan lalu lintas hingga panjangnya waktu tunggu untuk layanan umum seperti rumah sakit dan pompa bensin.

"Jika jumlah pengunjung lebih banyak dari perkiraan, maka lalu lintas akan sangat ekstrem. Kita tidak memiliki jalan-jalan yang memadai,” katanya, Sabtu, 16 Maret 2024. Sehingga, EMA mengingatkan masyarakat sekitar untuk lebih dahulu mengisi bahan bakar kendaraan, menyiapkan persediaan makanan, dan menghindari melakukan perjalanan lainnya, terutama pada akhir pekan sebelum terjadinya gerhana.

Bahkan, EMA memperingaktan kemungkinan hilangnya sinyal ponsel, lantaran peningkatan aktivitas ponsel di area yang membebani sistem secara berlebihan. Sebagai informasi, gerhana matahari total terakhir yang dapat disaksikan di AS dinilai sangat spektakuler oleh mayoritas masyarakat. NASA menjelaskan bahwa pada 2017, Matahari sedang mendekati periode minimum aktivitas matahari. Saat itu, para penonton gerhana matahari total dapat melihat korona Matahari yang memukau.

Namun, karena Matahari sedang dalam keadaan tenang, aliran yang mengalir ke atmosfer Matahari terbatas hanya pada daerah sekitar khatulistiwa Matahari. Selama periode minimum matahari, Matahari memiliki simetri magnetik yang lebih besar, yang menyebabkan tampilannya menjadi lebih sederhana dan terorganisir. "Selama gerhana 2024, Matahari akan berada di atau dekat puncak matahari, di mana medan magnet lebih mirip bola rambut yang kusut,” tulis NASA

Selanjutnya, NASA memprediksi gerhana tahun ini seharusnya dapat terlihat dari Meksiko hingga Kanada. Bahkan, lintasan, gerhana matahari total dinilai bakal lebih lebar daripada 2017, karena Bulan lebih dekat dengan Bumi karena posisinya dalam orbitnya, yang berarti lebih banyak orang akan melihat korona Matahari. "Dengan waktu yang beruntung, bahkan bisa ada kesempatan untuk melihat letusan massa korona - letusan besar material matahari - selama gerhana," tambah NASA.

Melansir dari IFL Science, saat masyarakat yang ingin melihat fenomena alam ini, penting untuk menyiapkan kacamata surya dengan cap ISO 12312-2 dan tidak menyarankan masyarakat menggunakan kacamata hitam gelap biasa. “Dan tolong jangan mencoba membuat filter surya cepat dan murah di rumah. Saran yang sama berlaku untuk kamera, teropong, dan teleskop. Jangan gunakan tanpa filter,” imbaunya.

Selanjutnya, jika seorang individu beruntung berada dalam jalur lintasan, maka seseorang dapat melepaskan kacamata ketika Bulan sepenuhnya menutupi Matahari. Pasalnya, ini akan tiba-tiba sangat gelap dan akan berlangsung beberapa menit tergantung lokasi masing-masing. “Tentu saja, pasang kembali kacamata saat Matahari mulai muncul lagi dari belakang satelit kita,” demikian isi laporan tersebut.(dtf/tek)