Penjualan Mobil Mazda CX-60 Hybrid Mulai Bergulir, Ini Keunggulannya

Jakarta, FreedomNews - Penjualan mobil hybrid Mazda CX-60 sudah mulai bergulir dengan jumlah yang mencapai 15 unit sepanjang Januari-Februari 2024. PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan distributor kendaraan Mazda di Indonesia, menilai mobil hybrid CX-60 dengan segmen premium memiliki level konsumen yang berbeda dengan pasar umum.

Managing Director dari PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio mengatakan konsumen memilih produk CX-60 dengan teknologi Mild Hybrid System karena terpikat dengan desain, kualitas material, dan pengalaman berkendara dari mobil tersebut. “Mobil premium seperti CX-60 mempunyai customer level yang berbeda dengan mass market. Dalam hal ini customer memilih CX-60 karena design, material quality dan _ride performance _dari mobilnya,” katanya, Selasa,19 Maret 2024.

All-New Mazda CX-60 menggunakan mesin 3.3L Inline 6-silinder, e-Skyactiv-G, _Turbocharged _yang mampu menghasilkan tenaga 280 horsepower (hp) dan torsi 450 newton meter (Nm) yang dapat mencapai 3.500 rpm. Selain itu, teknologi M-Hybrid Boost atau Mild Hybrid System disebut dapat memberikan efisiensi bahan bakar disertai performa yang maksimal.

All-New Mazda CX-60 hadir dalam dua edisi, yakni Kuro Edition dan Elite Edition dengan harga on the road (OTR) yang dipatok Rp1,18 miliar dengan warna premium mendapatkan harga tambahan Rp4 juta. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Mazda CX-60 edisi elite telah tersalurkan kepada jaringan dealer sebanyak 4 unit, sedangkan varian kuro mencapai 11 unit.

Thio juga mengatakan penjualan mobil pada Februari sudah berangsur meningkat bila dibandingkan dengan Januari 2024. Harapannya pasar bisa terus meningkat sampai dengan akhir tahun. Di satu sisi, dia juga menyambut baik apabila pemerintah bersedia untuk memberikan insentif untuk mobil hybrid layaknya mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV). “Tentunya lebih baik (apabila ada insentif hybrid),” tuturnya. (dtf/otom)