Emak-emak Berburu Baju Hari Raya, Pasar Tanah Abang Padat dan Macet

Jakarta, FreedomNews- Pusat perdagangan pakaian Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali bergeliat dalam bulan Rahamadhan 1444 Hijriah ini. Calon pembeli didominasi kaum hawa atau emak-emak yang berburu pakaian Hari Raya, terutama baju.

Kepadatan pasar pakaian jadi dan produk tektil terbesar di kawasan Asia Tenggara itu terlihat hampir di setiap sudut. Berdasarkan pantauan FreedomNews , calon pembeli berburu kebutuhan Hari Raya Idul Fitri yang tinggal 17 hari lagi

Calon pembeli terlihat sibuk memilih pakaian yang dibutuhkan. Tawar-menawar pun terjadi antara pedagang dan pembeli. Begitu harga disepakati, transaksi pun langsung jadi.

Transaksi didominasi pembelian pakaian muslim, antara lain baju koko, pakaian gamis pria dan wanita, kain sarung, sajadah, mukena dan kerudung/jilbab.

Pasar Tasikmalaya yang berlokasi di depan Stasiun Tanah Abang, juga penuh sesak. Pakaian yang diperjual-belikan di lapak yang menggunakan mobil itu tidak diecer. Pasar yang dibuka Senin dan Kamis tersebut menjual dalam bentuk kodian dan lusinan. Kalau calon pembeli mau satuan, harus gabung dengan calon pembeli lainnya. Itu pun biasanya minimal enam potong, sehingga kalau ada yang mau gabung, masing-masing bayar tiga potong.

Benny, pedagang baju koko di Blok B mengatakan, cukup banyak konsumen yang datang membeli pakaian yang dijual. Dia menawarkan baju koko Rp 900.000 per lusin atau Rp 75.000 per potong.

"Kalau mau membeli satuan bisa juga dengan harga Rp 90.000 per potong. Tetapi, jarang yang membeli satuan. Umumnya yang datang pedagang dan membeli lusinan (12 potong) atau setengah kodi (10 potong)," kata Benny.

Sedangkan Hidayat, pedagang kain sarung di Blok B lantai 2 mengatakan, harga jual yang ia tawarkan bervariasi, tergantung merek dan kualitas. Misalnya, Wadimor dijual Rp 50.000 per potong.

“Untuk sarung Wadimor biasa kami tawarkan dengan harga Rp 50.000 per potong. Sedangkan kain sarung Saphire dijual Rp 60.000 per potong,” kata Hidayat.

Menurut Hidayat, ada dua tipe kain sarung Wadimor yang ia tawarkan. Selain harga Rp 1.000.000 per kodi atau Rp 50.000 per potong ada juga yang harganya Rp 2.000.000 per kodi atau Rp 100.000 per potong “Harganya lebih mahal karena kualitas lebih bagus,” kata Hidayat.

Pedagang kaki lima si Pasar Tanah Abang juga terlihat sibuk menawarkan berbagai jenis pakaian termasuk juga peci, sajadah, kurma. Herianto seorang pedagang kaki lima yang mangkal di depan Blok A mengatakan, ia menjual peci dengan harga bervariasi “Harga satuan peci Al-Madinah Rp 25.000. Sedangkan peci al-ikbal Rp 30.000.” Kalau ambil banyak harga tersebut masih bisa kurang,” kata Heriyanto.

Berdasarkan pantauan FreedomNews, kesibukan di kawasan Pasar Tanah Abang yang terus meningkat selama bulan Puasa ini menyebabkan kemacetan parah. Hal itu terjadi selain karena beberapa kendaraan roda 4 dan 2 yang berhenti sembarangan, juga karena aktivitas manusia yang berlalu-lalang menyeberang jalan. Selain itu, juga karena beberapa tenaga angkut barang atau porter, baik dipanggul maupun menggunakan gerobak dorong. ( M.Anwar Ibrahim).