Harga Emas Hari Ini di Awal 2024 Potensi Bullish Terdorong Sentimen The Fed

Jakarta, FreedomNews - Harga emas masih berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Rabu, 3 Januari 2024 meski di awal perdagangan perdana 2024 terpantau melemah tipis. Harga emas di pasar spot stabil di US$2,061.59 per ounce pada penutupan perdagangan Selasa, 2 Januari 2024, setelah naik sebanyak 0,8% di awal sesi. Sementara emas berjangka AS tergelincir 0,1% menjadi US$2,070.30. Tim Analis Monex Investindo Futures mengatakan harga emas (XAUUSD) masih bertahan di atas level US$2.000 karena terdorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

Seperti sering disebutkan sebelumnya, pelaku pasar kini melihat bank sentral AS (The Fed) akan memangkas suku bunga pada Maret nanti, dan sepanjang tahun ini pemangkasannya cukup agresif yakni 150 basis poin. Meski demikian pelaku pasar melihat ekspektasi tersebut bisa berubah jika data tenaga kerja AS termasuk non-farm payrolls (NFP) Jumat nanti dirilis sangat kuat, dolar AS pun menjadi perkasa, dan emas bergerak volatil.

"Tetapi secara keseluruhan sentimen masih akan positif bagi emas pada perdagangan sesi Asia hari ini," papar Monex dalam riset harian, Rabu, 3 Januari 2024. Harga emas memasuki tahun 2024 berada di bawah tekanan lonjakan dolar AS, tetapi tetap bertahan di atas level US$2.000 di tengah ekspektasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga tahun ini dan meningkatnya kekhawatiran atas serangan terhadap pelayaran di Laut Merah.

Indeks dolar (.DXY) naik 0,8% di jalur kenaikan harian terbesar sejak bulan Juli, didukung oleh imbal hasil AS yang lebih tinggi, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Namun kemungkinan eskalasi di Laut Merah membuat harga emas tetap terdukung, kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. Harga emas melonjak 13% pada tahun 2023 yang merupakan kenaikan tahunan pertama sejak tahun 2020 dan diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Ketika kita melihat seberapa besar kenaikan harga emas yang diperoleh dari ekspektasi penurunan suku bunga pada tahun 2023, kita bisa melihat kenaikan yang signifikan pada tahun 2024 ketika bank sentral benar-benar mulai melonggarkan kebijakan mereka,” kata Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index, menambahkan bahwa waktu sebenarnya dan tingkat penurunan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk.(dtf/bns)