ID Food Fokus pada 9 Program Ini Usai Dapat Pinjaman Rp28,7 Triliun
Jakarta, FreedomNews - BUMN Pangan, Perum Bulog dan ID Food mendapatkan plafon pinjaman mencapai Rp28,7 triliun. Pinjaman tersebut dalam rangka penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP) pada 2024. Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) ID Food Frans Marganda Tambunan menyampaikan, pihaknya akan memanfaatkan plafon pinjaman tersebut untuk 9 program. Diantaranya minyak goreng, ayam, telur, ikan, bawang merah, bawang putih, daging sapi, cabai, dan gula pasir. Adapun pembagian besaran plafon pinjaman untuk Perum Bulog dan ID Food masih terus dibahas.
“Masih berproses, kemungkinan sesuai proporsional kuantitas CPP,” kata Frans kepada awak media, di Gedung Waskita, dikutip Selasa, 9 Januari 2024. Frans menuturkan, dari 9 program yang ada, daging ayam, telur, minyak goreng, daging sapi, dan gula menjadi lima komoditas yang kemungkinan paling besar penyerapan anggarannya. Mengingat, adanya program bantuan stunting untuk 1,4 juta keluarga rawan stunting di 7 provinsi hingga Juni 2024, serta persiapan jelang hari raya Idulfitri.
Sebagai informasi, setiap keluarga rawan stunting mendapat bantuan berupa daging ayam karkas dengan ukuran sekitar 0,9-1,1 kilogram dan 1 tray telur ayam. Selain itu, ada kemungkinan penyerapan anggaran terbesar berasal dari gula untuk menyerap produksi dalam negeri, dan melakukan importasi, jika dibutuhkan guna memenuhi stok nasional. Sebagaimana diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan plafon pinjaman yang dapat diberikan subsidi bunga berupa pinjaman yang mencapai Rp28,7 triliun kepada BUMN Pangan.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), BUMN Pangan diminta menjadi standby buyer dan offtaker terhadap produksi nasional. Untuk itu, BUMN Pangan mendapat subsidi bunga dan penjaminan pinjaman guna penguatan CPP 2024. Melalui warkatnya, Kemenkeu menetapkan besaran subsidi bunga untuk penguatan stok CPP 2024 melalui dua skema, dengan penjaminan dari pemerintah dan tanpa penjaminan. Besaran subsidi bunga dengan skema penjaminan berkisar antara 2%-3%, sedangkan tanpa penjaminan antara 3%-4%. “Kepala Badan Pangan Nasional berterima kasih kepada Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati) karena sudah memfasilitasi pendanaan untuk CPP yang akan dilakukan oleh BUMN Pangan dan juga Bulog,” kata Arief kepada Bisnis, Jumat, 5 Januari 2024..(dtf/bns)