Sektor Pariwisata RI Belum Pulih 100%, Sandiaga Ungkap Biang Keroknya

Jakarta, FreedomNews - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengungkapkan industri pariwisata Tanah Air belum pulih total. Pernyataan Sandiaga berbeda dengan Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (The World Travel & Tourism Council’s/WTTC) yang menyebut industri perjalanan dan pariwisata sudah mulai pulih pascapandemi Covid-19. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, belum pulihnya pariwisata di Indonesia tercermin dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang baru mencapai 65%-70% dari level sebelum pandemi akibat terbatasnya penerbangan.

“Dari segi devisa (juga masih) sekitar 65%-70% (dari level sebelum pandemi),” kata Sandiaga dalam konferensi pers, Rabu, 3 Januari 2024. Untuk mencapai target jumlah kunjungan wisman sebanyak 16,1 juta kunjungan di 2024 dan 2025, Sandiaga mengungkapkan pemerintah berupaya untuk menambah jumlah penerbangan dan meningkatkan interkonektivitas. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk menambah lama tinggal wisman di Indonesia (length of stay) dan belanja ekonomi lokal.

Sementara itu, berdasarkan penelitian WTTC 2023, sektor perjalanan dan pariwisata mendekati puncaknya pada saat sebelum pandemi di 2019 atau pulih lebih dari 95%. Penelitian yang dilakukan oleh WTTC dengan Oxford Economics ini memperkirakan kontribusi sektor perjalanan dan pariwisata terhadap ekonomi dunia mencapai US$9,5 triliun pada 2023. Angka tersebut hanya 5% di bawah level sebelum pandemi atau 2019 ketika perjalanan berada pada titik tertingginya. Tercatat, sebanyak 34 negara telah melampaui level 2019.

“Sektor ini (pariwisata dan perjalanan] akan pulih hingga 95% dari tingkat pekerjaan pada 2019,” demikian menurut Economic Impact Research (EIR) 2023, dikutip Rabu, 3 Januari 2024. Meski menghadapi ketidakpastian pada 2022, pemulihan sektor perjalanan dan pariwisata terus berjalan dengan cepat. Terbukti, sektor ini tumbuh sebesar 22% (year-on-year/yoy) hingga mencapai US$7,7 triliun pada 2022. “Pada akhir tahun (2023), kontribusi sektor ini akan hampir mencapai puncaknya pada 2019. Kami memperkirakan 2024 akan melampaui 2019. Perjalanan dan pariwisata akan menjadi sektor yang berkembang selama sepuluh tahun ke depan,” ujar Presiden dan CEO WTTC, Julia Simpson, dikutip Rabu, 3 Januari 2024. (dtf/bns)