Diikuti 399 Peserta Inilah Pemenang Karya Tulis Kontroversi Capres Ganjar Suka Nonton Video Porno.
Jakarta, Freedom News - Wanita Perisai resmi mengumumkan pemenang Sayembara Nasional “Kontroversi Ganjar Pranowo soal Nonton Video Porno”. Sesuai yang dijanjikan Wanita Perisai, pemenang sayembara akan mendapat hadiah total Rp 50 juta untuk juara 1, 2 dan 3 dengan tiga kategori yaitu, karya tulis ilmiah, video pendek dan meme.
Ketua Umum PP Wanita Perisai, Megawaty kepada pers di Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023 mengatakan, pengumuman pemenang itu sebagai pertanda diakhirinya sayembara setelah kurang lebih berlangsung satu bulan, dari 25 Juli sampai 23 Agustus 2023. Peserta yang mendaftar hingga 23 Agustus berjumlah 399 orang.
Para pemenang yang sudah melewati hasil seleksi para dewan juri sebagai berikut:
Untuk kategori Karya Tulis; Juara I, Joko Apriyanto dengan judul, "Capres Jujur Nonton Porno Minim Tauladan". Juara II, Jojo, dengan judul, "Keteladanan Pancasila yang Terkoyak". Juara III, Andreas Silverius dengan karya tulis, "ALANGKAH".
Untuk kategori video pendek: Juara I, Rita Desiana dengan klip video "Ikuti Gaya Politisi, Nonton Bokep Salahnya Dimana?" Juara II, Ali Kamatain, dengan judul, "Orang Papua Sentil Ganjar", dan juara III, Ahmad Faqih, dengan judul, "Agan Jarut Doyan Bokep."
Sedangkan untuk kategori meme; Juara I, Fadli Chandra, juara II, Ade Taufik Arifin dan juara III, Arina Piya.
“Alhamdulillah, meski harus melewati sedikit teror dari orang yang tak jelas identitasnya, sayembara ini berjalan lancar. Selamat kepada para pemenang. Ucapan terimakasih kepada seluruh peserta yang mendaftar, termasuk siapa saja yang telah ambil bagian menyukseskan sayembara ini,” ujar Megawaty.
Dia berharap, kegiatan ini dapat menyumbangkan pendidikan politik yang sehat kepada rakyat, terutama dalam kontek memilih calon pemimpin.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi perhatian kepada siapa saja yang mau menjadi pemimpin untuk tidak asal bicara, apalagi berstatus pejabat publik.’ ujarnya.
Yang pasti, tegasnya, lewat sayembara ini rakyat diberi ruang yang luas untuk berdemokrasi, dengan tanpa fitnah dan anarkis. Tapi, lewat kemasan kritik yang cerdas dan kreatif dalam menyampaikan sikap dan pandangannya terhadap calon pemimpinnya.
Dalam kontek ini, ia juga mengaku senang atas kegiatan yang diadakannya ternyata mengundang pro kontra, termasuk kritik yang disampaikan oleh para waria pendukung Ganjar Pranowo yang menganggap Wanita Perisai sebagai kelompok oraganisasi yang tidak ada kerjaan karena masih banyak isu lain soal perempuan yang harus mendapat perhatian.
“Inilah demokrasi. Kalau kita mengeritik orang, kita juga harus siap dikritik orang, sejauh kritik itu disampaikan dengan beradab. Tentu, tidak hoax, fitnah dan beraroma SARA (Suku, Ahama, Ras dan Antargolongan). Begitu juga dalam kontek kritik kepada calon pemimpin. Sehingga, figur pemimpin yang terpilih benar-benar berkualitas karena sudah melewati proses seleksi panjang dari rakyat,” katanya.
Menurut Megawaty, akan ada saatnya lembaga atau organisasi lain membuat kegiatan serupa, namun dengan kemasan yang berbeda. Jika ada calon presiden yang dinilai bermasalah baik secara personal maupun kebijakan, silakan untuk dikritisi dengan cara yang cerdas dan kreatif.
Dengan cara itulah demokrasi yang meniscayakan partisipasi sebanyak-banyaknya rakyat bisa terwujud," ucapnya menegaskan. (Anw).