Putra Tokoh NU Hadiri Deklarasi Relawan Anies Di Semarang

Semarang, FreedomNews - Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Bacapres KPP), Anies Rasyid Baswedan menyampaikan orasi dalam deklarasi Relawan Kuning Ijo Biru (KIB), di Lapangan PRPP (Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan) Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 20 Agustus 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para petinggi partai pengusung Anies, antara lain Presiden PKS, Ahmad Syaikhu; Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali; Bendahara Umum Demokrat, Renville Antonio. Tidak ketinggalan hadir juga Muhammad Wafi Maimoen atau Gus Wafi, putra ulama kharismatik yang juga tokoh NU (Nahdlatul Ulama), almarhum Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Acara dihadiri ribuan relawan. Selain KIB, ada juga yang berasal dari Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) yang merupakan organisasi sayap PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Padahal, PPP secara resmi telah bergabung dengan PDIP mendukung Ganjar Pranowo sebagai Bacapres 2024.

Suasana terlihat semarak. Sebagaimana terlihat dalam siaran langsung FreedomTV Indonesia YouTube, sejumlah bendera pengusung dikibar-kibarkan peserta. Tidak ketinggalan bendera GPK dan PPP yang berlambang Ka'bah turut dikibar-kibarkan di sejumlah titik arena acara.

Dalam orasinya, Anies mengatakan ada empat masalah pokok yang sedang terjadi di Indonesia, yaitu biaya makan (harga pangan/kebutuhan pokok), pendidikan, lapangan pekerjaan dan kesehatan.

Ia menyebutkan, berbagai pangan atau kebutuhan pokok sedang mengalami kenaikan harga. "Oleh karena itu, negara perlu hadir (mengatasinya)," kata Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta ke-17 itu.

Anies mengatakan perlunya melakukan perjalanan menuju berbagai perubahan. Hal itu (perubahan) perlu dilakukan, guna mengatasi berbagai persoalan bangsa, termasuk masalah pangan yang semakin mahal.

Dia juga menyinggung perlunya perubahan di bidang pendidikan yang biayanya juga semakin mahal. Belum lagi banyaknya lulusan sekolah, termasuk lulusan perguruan tinggi yang menganggur.

“Ini anak-anak muda yang sudah sekolah seharusnya mendapat pekerjaan, tetapi pekerjaan makin sulit,” ujar Anies Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-27 itu.

Perubahan harus dilakukan, tetapi bukan terhadap seseorang. "Harus sama-sama mengihtiarkan perubahan dan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu atau tiga partai, tetapi untuk seluruh keluarga yang ada di Indonesia,” ucapnya. (Anw).