Apakah Akhirnya Indonesia Siap Menjadi Super Power?
Pemilu 2024 telah menjadi medan pertarungan gagasan bagi terpilihnya pemimpin yang memiliki watak nasionalis progressif, dengan misi sungguh-sungguh melakukan industrialisasi nasional dan tahan banting terhadap tekanan-tekanan asing yang seringkali tidak fair.
Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi Politik Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)
DEMIKIAN sebuah judul artikel Financial Times, sebuah koran ekonomi dan keuangan yang sangat terkemuka sekarang ini. Mereka mencurigai, melihat bahwa Indonesia tengah mempersiapkan diri menjadi super power baru. Itu dibaca dari semua usaha pembangunan di Indonesia setidaknya dua dasawarsa terakhir.
Terbaru adalah sebelum pertemuan G20 Menteri Dalam Negeri Inggris secara khusus mendatangi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia untuk menyematkan gelar pada Indonesia climate change super power, ini bukan gelar-gelaran, atau omon-omon.
Ini adalah sebuah kepercayaan besar bahwa Indonesia adalah pemegang kunci bagi keseimbangan global baru. Indonesia adalah kekuatan penentu supaya semua negara di dunia bisa digerakkan ke dalam agenda perubahan iklim-transisi energi-net zero emission.
Siapkah Indonesia menjadi super power, is Indonesia finally Set to Become Economic Super Power? Finanacial Times menggambarkan peta jalan yang dilalui Indonesia, negara yang dengan cepat melewati negara-negara lainnya di dunia dalam ukuran-ukuran ekonomi, dan menunjukkan kerja keras ambisius yang dilakukan pemerintahannya.
Sejak keanggotaannya di G20 negara dengan panjang 6.000 km ini perlahan-lahan keluar dari krisis 1998, melewati dinamika demokrasi liberal yang menguras tenaga dan emosi sampai pada akhirnya memperlihatkan kekuatan ekonominya pada dunia. Puncaknya uaitu Indonesia sebagai presidency atau kepemimpinan G20 gabungan negara dengan Gross Domestic Product (GDP) terbesar di dunia.
Pada tahun 2004 Indonesia masih berada pada urutan ke-14 dunia dalam ukuran GDP constant prices and at purchasing power parity ($bn in 2017 values). Tahun 2014 negara dengan kekayaan alam terlengkap di dunia ininaik ke urutan ke-10 dunia dan tahun 2024 kembali melewati negara-negara lainnya naik ke urutan ke-7 di bawah Rusia dan Jerman. Namun 2028 nanti diperkirakan ekonomi Indonesia dalam indikator tersebut akan melewati Rusia, atau bahkan, Jerman.
Pencapaian Indonesia di masa mendatang sangat ditentukan oleh sebesar-besar usaha-usaha dalam melakukan industrialisasi nasional melalui hilirisasi sumber daya alam, mengoptimalkan kekuatan digital sebagai daya dorong penataan sistem keuangan baru yang terbuka dan transparan, dan memaksimalkan posisinya sebagai climate super power sebuah kekuatan diplomasi yang besar.
Pemilu 2024 telah menjadi medan pertarungan gagasan bagi terpilihnya pemimpin yang memiliki watak nasionalis progressif, dengan misi sungguh-sungguh melakukan industrialisasi nasional dan tahan banting terhadap tekanan-tekanan asing yang seringkali tidak fair.
Mengapa? Karena tidak semua negara industri di dunia setuju dengan agenda nasional Indonesia.
Mereka akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk mengagalkannya. Mereka ingin agar Indonesia hanya sebagai penjual bahan mentah yang harganya tidak lebih mahal dari tanah uruk. Dan, agen-agen asing itu ada di sekitar kita, lihatlah kata-katanya selalu berusaha meremehkan bangsa sendiri.
Allah Tuhan Yang Maha Kuasa akan menggilirkan power/daya/kekuatan/kekuasaan di antara bangsa-bangsa di muka bumi. Itu telah tertulis dan menjadi hukum sejarah manusia. Sejarah yang senantiasa dialektis, peradaban yang senantiasa dinamis. (*)