Ojo Kagetan: LPG dan Solar Langka?

Besarnya utang pemerintah pada Pertamina tersebut adalah masalah serius. Sementara Tahun 2023 kuota LPG kurang dari keutuhan dan telah menimbulkan kelangkaan. Demikian juga dengan kuota BBM khususnya solar juga akan jebol tahun ini dan sudah mulai ada tanda tanda kelangkaan.

Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi Politik Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

SETELAH kelangkaan LPG bisa jadi akan terjadi lagi kelangkaan solar, atau bahkan kelangkaan Pertalite. Sebabnya apa? Tampaknya ini masalah uang makin kurang, makin sedikit. PT Pertamina uangnya makin tipis, kas bisa jebol jika Pemerintah tidak bayar utang tepat waktu. Terutama utang kompensasi dan utang subsidi BBM dan LPG.

Pembayaran kompensasi tepat waktu adalah soal utama dalam hubugan pemerintah dengan Pertamina. Satu sisi pertamina sepertinya tidak akan berani menagih, sisi lain pemerintah kalau belum ada masalah maka bisa saja menunda pembayaran dan mengalokasikan anggaran untuk keperluan lain.

Konon, pemerintah telah menyelesaikan sebagian pembayaran kompensasi hingga kuartal 3 Tahun 2022. Namun pembayaran kuartal 4 Tahun 2022 akan dilakukan pada kuartal 1 tahun 2023.

Kebiasaan 70% dari kompensasi yang jatuh tempo pada tahun berjalan akan dibayarkan pada tahun berikutnya, mengingat kurangnya catatan yang akurat sebagaimana diatur menurut UU.

Akibatmya pembayaran kemungkinan akan lebih rendah, berdasarkan asumsi harga minyak yang diasumsikan akan lebih rendah dan adanya kenaikan harga bahan bakar pada tahun 2022. Namun jika kurs rupiah terhadap USD terus merosot maka perhitungan nilai kompensasi dan subsidi bisa membengkak.

Diperkirakan Pertamina akan menerima sekitar USD 9 miliar sebagai kompensasi dan subsidi sebesar USD 4,5 miliar pada 2023. Totalnya US 13,5 miliar dolar menurut catatan lembaga pemeringkat. Besar sekali nilainya yakni mencapai Rp 200 triliun lebih. Ini boleh dibilang agak gawat.

Besarnya utang pemerintah pada Pertamina tersebut adalah masalah serius. Sementara Tahun 2023 kuota LPG kurang dari keutuhan dan telah menimbulkan kelangkaan. Demikian juga dengan kuota BBM khususnya solar juga akan jebol tahun ini dan sudah mulai ada tanda tanda kelangkaan.

Tampaknya masalah keuangan akan menjadi masalah besar bagi pertamina. Apalagi, sekarang tidak gampang mencari utang bank untuk membiayai impor atau pengadaan BBM, karena bank sudah berhati-hati meminjamkan untuk keperluan ini.

Ya mudah mudahan saja pemerintah Joko Widodo masih ada uangnya. Ini mau Pemilu bro.. Mana uang belum datang-datang. (*)