Jika Dibiarkan, Perang Etnis Akan Terjadi

Masyatakat mulai dipicu kemarahannya oleh pemilik PIK-2, yang merasa telah memiliki UU yang melindunginya, dan bahkan dengan arogan bisa mengerahkan oknum aparat keamanan untuk mengamankan proyeknya, akan membakar kemarahan rakyat makin membesar.

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

INDONESIA telah dipaksa harus masuk dalam percaturan geopolitik RRC, masuk perangkap yang dinamai "lebensraum dan frontier Taipan Oligarki (RRC)" :

"Lebensraum" adalah kebijakan Nazi Jerman yang diadopsi oleh RRC untuk memperluas wilayah dengan menganeksasi negara lain untuk menyediakan tanah dan sumber daya material bagi rakyat China, mengusir penduduk asli (kaum pribumi) dengan kekerasan bahkan akan dimusnahkan.

"Frontier" adalah istilah untuk daerah yang belum didiami di luar pemukiman, oleh Taipan Oligarki (RRC) akan direbut dan dikuasai dengan paksa untuk disulap sebagai daerah pemukiman etnis China.

Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) merupakan proyek pengembangan wilayah baru yang di rekayasa masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), bukan hanya untuk menguasai pantai, tetapi telah merambah tanah rakyat dengan paksa masuk ke pemukiman warga di luar kawasan pantai.

Ini sangat berbahaya karena proyek tersebut sesungguhnya adalah sistem implementasi dari teori lebensraum dan frontier-nya Xi Jinping melalui proxy agent:

Korporasi (9 Naga Taipan) yang berbasis kebijakan Dwi Kewarganegaraan agar tetap dalam pantauan dan lindungan RRC. Dalam proses penguasaan 9 Naga Taipan membuat ternak para pejabat (penguasa) dari pusat sampai daerah sebagai piaraan dan pelaksanaannya.

PSN - PIK jangkauan, sasaran, dan penguasanya, sesunghuhnya bukan hanya PIK 1 dan 2, mereka akan menjangkau sampai PIK 11 (sepanjang pantai pulau Jawa).

Dalam waktu dekat akan merambah masuk di Selat Sunda. Penguasaan pelabuhan strategis itu sudah menjadi prioritas karena pelayaran internasional akan lewat selat tersebut (Sealane of Communicatios) selanjutnya akan digarap di pantai sepanjang pulau Jawa.

Polanya hampir sama meniru British Geopolitics (BG) sewaktu Perang Candu I dan II, di mana China kalah melawan Inggris/Britania Raya lalu China menyerahkan 11 pelabuhan pada Inggris.

RRC akan caplok/kuasai dulu simpul simpul transportasi baik laut, darat maupun udara. Selanjutnya merambah kuasai semua pelabuhan sebagai titik episentrumnya.

Kalau PIK-2 tidak segera dihentikan berpotensi menjadi pemantik terjadinya perang etnis antara kaum pribumi dan etnis China tidak bisa dihindari.

Masyatakat mulai dipicu kemarahannya oleh pemilik PIK-2, yang merasa telah memiliki UU yang melindunginya, dan bahkan dengan arogan bisa mengerahkan oknum aparat keamanan untuk mengamankan proyeknya, akan membakar kemarahan rakyat makin membesar.

Semua akan terpulang pada Presiden Prabowo Subianto, keadaan sudah tidak ada lagi untuk basa- basi, segera hentikan proyek PIK-2 atau tidak dengan segala resikonya.

Kesombongan Aguan pada saat pertemuan dengan perwakilan masyarakat Banten. Aguan ES berkata "Mulut Saya Adalah Undang Undang", karena memang semua UU dan peraturan milik Taipan Oligarki, akan menjadi pemicu perang etnis benar-benar akan terjadi. (*)