Indonesia "Peace Country"

Indonesia tidak bisa menjunjung tinggi konstitusinya, beda dengan negara lain. Semoga gerakan Indonesia Peace Country berubah menjadi Global Peace Country yang akan menjadi momok menakutkan bagi zionis Israel.

Oleh: Ida Kusdianti, Aktivis Aliansi Rakyat Menggugat (ARM)

INDONESIA Peace Convoy di Jakarta, Solo, dan kota-kota lainnya, sebagai bentuk panggilan jiwa sesama muslim.

Pada Sabtu, 27 Juli 2024, hari ini sejumlah tokoh, aktivis dan umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia menyelenggarakan Konvoi bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Menurut Ustadz Bachtiar Nasir atau UBN bahwa Indonesia Peace Convoy adalah ikhtiar besar dan gebrakan membongkar pesimisme, ketakutan, dan kebungkaman. Ia pun mengajak seluruh rakyat dan masyarakat umumnya untuk bergabung ke dalam agenda tersebut.

“Sebagai masyarakat dunia, kita semua mesti terus (tetap) bergerak dengan inovasi gerakan dan perjuangan agar semakin kuat tekanan perlawanan dari berbagai pihak,” kata Pembina AQL Islamic Center itu.

Harapan umat Islam kekuatan dan ghiirroh umat bisa terus bergerak dan menyentuh setiap manusia untuk berjuang dengan cara sesuai kapasitas dan fitrah kemanusiaan masing-masing.

Semua orang berharap semoga agenda tersebut bisa berlanjut menjadi gerakan Muslim Peace Convoy di negara-negara muslim, lalu diteruskan menjadi gerakan Global Peace Convoy di tingkat masyarakat Internasional yang semakin membuat muram wajah Zionis Israel sebagaimana yang diberitakan Al-Qur’an.

Agenda digelar dalam momentum jelang peringatan perjuangan kemerdekaan. Maka menurutnya, negara dan bangsa ini harus mampu menggerakkan kembali spirit perlawanan terhadap penjajah sebagaimana para pahlawan bangsa dulu, menjadi energi dalam pembelaan perjuangan menuju kemerdekaan Palestina.

Ini adalah amanat Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila yang menjadi landasan kita dalam bernegara.

Membuktikan bahwa kita sebagai umat Muslim terbesar di dunia mampu mengambil peran penting dalam proses kemerdekaan Palestine

Jika kita mau melihat dan menilai, di Amerika Serikat saja yang jelas-jelas negara sekuler... rakyatnya mampu memberikan support tinggi untuk Palestina, bergerak hingga ke depan Gedung Putih dan merangsek hingga menaiki tiang bendera dan menggati bendera AS dengan bendera Palestina, ini adalah bentuk kemarahan rakyat terhadap penguasa yang bekerjasama dengan Zionis untuk menjajah Palestine

Lalu bagaimana dengan Indonesia untuk mendukung Palestina rakyatnya jelas sangat kuat, tapi sayang untuk menunjukkan itu masih banyak kendala dan aturan yang dikeluarkan penguasa dan harus dipatuhi rakyat...

Jangankan untuk merangsek ke Istana dan mengganti bendera merah putih dengan bendera Palestina, hanya untuk mendekati Istana Negara pun sangat sulit, 100 meter dari dinding pagar Istana harus steril (katanya), memperlihatkan ketakutan yang amat sangat dari penguasa terhadap umat Islam.

Indonesia tidak bisa menjunjung tinggi konstitusinya, beda dengan negara lain. Semoga gerakan Indonesia Peace Country berubah menjadi Global Peace Country yang akan menjadi momok menakutkan bagi zionis Israel.

Tidak harus menjadi muslim untuk membela Palestina cukup jadi Manusia saja. Pertolongan Allah itu dekat, Jangan berputus asa dengan Rahmat Allah. Wallahu Al Musta'an. (*)