Syeikh Yassin: Israel Hancur Tahun 2027

Serangan "surprise attack" Hamas, 7 Oktober 2023, adalah bukti bahwa kecanggihan militer dan intelijen Israel ternyata lemah. Mossad dan Shin-bet mati kutu. Israel memang kutu busuk yang harus secepatnya dibasmi.

Oleh: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan

KALAH dalam pertempuran bukan berarti tidak menang dalam peperangan. Palestina khususnya Hamas membuktikan itu. Benar bahwa Gaza hancur secara fisik oleh bombardir keji Israel akan tetapi Israel hancur secara moral dan politik oleh perlawanan Hamas yang diawali serangan 7 Oktober 2023.

Buah kemenangan perjuangan mulai dirasakan. Palestina menjadi negara PBB dengan dukungan 143 negara pada Sidang Umum PBB.

Hanya 9 Negara yang menolak yaitu AS, Israel, Hongaria, Ceko, Argentina, Mikronesia, Nauru, Palau dan Papua Nugini. Ini berarti lobby Israel di dunia internasional mulai ambruk alias nyungsep. Genosida atas warga Gaza membuat Israel menjadi negara terkutuk. Kesempatan terbuka untuk mengucilkan Israel dan kemerdekaan Palestina semakin dekat. Free Palestine.

Prestasi luar biasa Hamas harus diapresiasi, kelompok perjuangan Palestina ini mampu bertahan dan terus menggoyahkan Israel selama 7 bulan. Konflik dengan Israel ini bersejarah sebab perang Arab-Israel tahun 1967 hanya berlangsung 6 hari. Negara-negara Arab kalah. Begitu juga perang Yom Kipur 1973 hanya 20 hari Israel memporakporandakan Mesir, Suriah, Yordan, Irak, dan Libya yang didukung oleh banyak negara lain.

Kini hanya sekelas "ormas", Hamas mampu "mengalahkan" Israel dan bertahan hingga 7 bulan sejak Oktober 2023. Arogansi Israel kena batunya. Perdana Menteri Israel Benyamin Netantahu diadukan ke mahkamah International Court of Justice (ICJ) dan International Criminal Court (ICC). Israel pun kalah telak di PBB. Nyungsep, dah.

Pendiri Hamas Syeikh Ahmad Yassin pada tahun 1999 dalam salah satu wawancara Al Jazeera memprediksi Israel akan hancur pada 2027 sebagai akibat dari penindasan yang dilakukannya sendiri. Menurutnya, "Israel berdiri di atas kezaliman dan penindasan sehingga sesuatu yang lahir dari penindasan akan berakhir pada kehancuran".

Syekh Ahmad Yasin merupakan tokoh kunci di balik berdirinya Harakah Muqawamah Islamiyyah (Hamas), sebuah organisasi militan Islamis dan nasionalis Palestina di Jalur Gaza, pada 1987. Pendiri Hamas ini dibunuh Israel dengan misil roket usai salat subuh, Ahad, 22 Maret 2015

Penelaah Israel selama 25 tahun DR Abdul Wahab El Mesiri. lulusan Universitas Columbia dan Universitas Rutgers New Jersey membuat Ensiklopedi tentang Yahudi, Yahudiyah dan Zionisme "Al Yahud wa al Yahudiyah wa ash Shuhyuniyah". Dalam Ensiklopedinya, El Mesiri meyakini bahwa Palestina akan merdeka dan Israel akan runtuh akibat masalah internalnya sendiri.

Sulit untuk dibantah bahwa kemerdekaan Palestina akan semakin dekat. Voting keanggotaan Palestina di Sidang Umum PBB kemarin menjadi bukti jalan menuju kemerdekaan itu. Dunia Barat sendiri telah merosot dukungannya pada Israel, belum lagi utang Israel yang membengkak akibat perang dan genosida Gaza.

Serangan "surprise attack" Hamas, 7 Oktober 2023, adalah bukti bahwa kecanggihan militer dan intelijen Israel ternyata lemah. Mossad dan Shin-bet mati kutu. Israel memang kutu busuk yang harus secepatnya dibasmi.

Birruh biddam nafdika ya Aqsha – Dengan jiwa dan darah kami pertaruhkan wahai Aqsho! (*)