Xi Jinping Akan Ambil-alih Peran LBP
Patut diduga isu politik tersebut hanya lah alasan politis, tetapi kelangsungan kekuasaan Jokowi akan lebih dominan menjadi prioritas yang akan dibahas dengan Xi Jinping, bahasa lainnya bersama perangkat negara di Tiongkok hanya akan mengikuti alur skenarionya.
Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
OTAK bulus di paksa harus terus berputar untuk mengindari resiko politik untuk mempertahankan pertaruhan hidup atau mati. Tekanan dan perlawan rakyat yang makin hari membesar, kuat, dan membahayakan dirinya segala upaya akan ditempuh untuk menghindar resikonya.
Joko Widodo pada Kamis (27/7/2023), dengan alasan undangan Presiden China Xi Jinping telah melakukan kunjungan kerja terbatas ke Chengdu, China. Tema resminya itu sebagai kunjungan bertepatan dengan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif Indonesia dan Tiongkok.
Terekam dalam suara rakyat, Presiden Jokowi antara lain telah menjual negara dengan cara menyerahkan pembangunan IKN dengan segala pernik-pernik politiknya yang membahayakan kedaulatan negara.
Joko Widodo hari ini (16/10/2023) kembali bertolak ke China. Direncanakan menghadiri forum Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing yang digelar pada 17-18 Oktober 2023.
Jokowi didampingi Menteri BUMN Menko Marves Ad Interim Erick Thohir menjadi fokus yang sangat penting. Kelakar rakyat, Presiden Xi Jinping akan melakukan test apakah yang bersangkutan layak menggantikan LBP atau tidak. Peran Seskab Pramono Anung, dan Mendag Zulkifli Hasan dalam kunjungan ke China tersebut hanyalah sebatas protokol belaka.
Kemampuan Erick Thohir kalau membahayakan Tiongkok bisa saja peran LBP diambil alih langsung oleh Xi Jinping, ex offisio boneka tetap Erick Thohir.
Jokowi mengatakan bahwa 2 (dua) acara besar di Beijing pada 17 dan 18 Oktober yaitu kunjungan bilateral dan bertemu Xi Jinping dan hadir di Belt And Road Forum International Cooperation yang ketiga, kata Jokowi dalam keterangan persnya.
Peluang tersebut bisa saja dimanfaatkan Jokowi untuk laporan perkembangan politik di tanah air dan membahas langkah politik apa yang harus dilakukan Jokowi, pasca akan menempatkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres setelah putusan MK.
Sangat mungkin juga kebuntuan politik yang sulit menentukan Cawapres ke depan, dihadang oleh PDIP dan Anies Rasyid Baswedan yang tetap melaju sebagai Capres dan sulit dihentikan, bahkan makin membesar kekuatannya.
Selain bertemu Xi Jinping, Jokowi juga akan bertemu Perdana Menteri (PM) China Li Qiang dan Ketua Parlemen China. Jokowi mengaku akan membahas sejumlah isu prioritas dengan mereka. Selain pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping, “saya juga akan bertemu dan PM RRT Ketua Parlemen RRT.”
Sejumlah isu prioritas yang akan bahas dengan RRT antara lain peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi dan pembangunan ketahanan pangan.
Patut diduga isu politik tersebut hanya lah alasan politis, tetapi kelangsungan kekuasaan Jokowi akan lebih dominan menjadi prioritas yang akan dibahas dengan Xi Jinping, bahasa lainnya bersama perangkat negara di Tiongkok hanya akan mengikuti alur skenarionya.
Semua kita harus waspada terhadap isue baru yang akan muncul dan rekayasa politik baru pasca Jokowi kembali ke tanah air. Termasuk sinyal otoritas LBP akan diambil alih panduan politiknya oleh Xi Jinping dan sangat mungkin rekayasa perpanjangan masa jabatannya presiden akan hidup kembali. (*)