Anti Oligarki dan Ganyang Komunis
Dalam acara di DHD 45 tersebut diadakan diskusi atau dialog kebangsaan dengan Nara Sumber Mayjen TNI Deddy S Budiman, Dindin S Maolani, SH, DR. Ir. Memet Hakim dan HM Rizal Fadillah, SH.
Oleh: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan
OLIGARKI adalah penjajah negeri dan perusak demokrasi. Sekelompok elit menguasai berbagai sektor kehidupan bangsa dan negara. Penguasaan sekelompok orang ini berpusat pada kekuatan politik dan ekonomi. Oligarki politik dan oligarki bisnis. Kedaulatan rakyat tergerus habis.
Di sisi lain penggerusan kedaulatan rakyat ini dimanfaatkan oleh kekuatan politik yang berbau komunistis. Dengan gaya yang ototitarian dan anti kemajemukan penguasa ini sangat pragmatik, sekularistik dan meminggirkan nilai-nilai Ketuhananan Yang Maha Esa. Agama hanya ditempatkan pada peran yang formalistik.
Dalam konteks kesejarahan warna oligarkis adalah warisan dan kelanjutan dari Orde Baru (Orba) sedangkan komunistis menjadi kebangkitan Orde Lama (Orla). Hebatnya rezim kini menghimpun dua warna sekaligus. Penggerusan demokrasi bergerak lebih masif dan berbahaya. Rakyat yang dibuat tidak berdaya.
Pada tanggal 10 Januari 2024 bertempat di Gedung DHD 45 Bandung aktivis kemasyarakatan dan purnawirawan TNI yang peduli dengan kondisi bangsa telah meneguhkan komitmen bersama untuk berjuang keras melawan oligarki dan menumpas komunisme. Berbasis Pancasila dan UUD 1945 yang murni. Tidak teracuni oleh paham-paham pragmatik, liberalistik dan komunistik.
Kebersamaan dalam aliansi perjuangan ini merupakan kolaborasi antara berbagai potensi strategis di masyarakat dengan berlandaskan pada spirit kerakyatan, kejuangan, nasionalisme, dan juga profesionalisme. Organisasi yang dikukuhkan kepengurusannya pada 10 Januari 2024 tersebut adalah "Aliansi Pejuang dan Purnawirawan TNI atau APP TNI".
DPP APP TNI yang berkedudukan di Bandung diketuai oleh Mayjen TNI Purn Deddy S Budiman dengan Sekjen Ir. Syafril Sjofyan, Bc. Teks. Ketua Dewan Pakar: Letjen TNI Purn Yayat Sudrajat dengan anggota HM Rizal Fadillah, SH dan Ir. H. Tito Roesbandi.
Dewan Pembina: Ketua H. Dindin S Maolani, SH dengan anggota Prof DR Sanusi Uwes MPd dan Prof. DR Anton Minardi, SH. Dewan Penasehat: Ketua DR. Ir. H Memet Hakim dengan anggota Mayjen TNI Purn Robby Win Kadir dan Memet Hamdhan, SH M.Sc.
Dikukuhkan pengurus APP TNI DPW Jawa Barat, DPC Bekasi, Bogor, Pangandaran, KBB, dan Tasikmalaya. Juga Brigade Santri. Detasemen Jurnalistik diketuai wartawan senior H. Aendra Medita dan Detasemen Kesehatan dipimpin Prof. DR Herman Soesanto, SpOG. Sebanyak 20 dokter terlibat di dalamnya.
DPP APP TNI telah mengukuhkan pula DPW DKI, dan DPW Banten. Membentuk DPW Jawa Timur dan DPW Jawa Tengah. Menyiapkan DPW APP TNI lainnya.
Dalam acara di DHD 45 tersebut diadakan diskusi atau dialog kebangsaan dengan Nara Sumber Mayjen TNI Deddy S Budiman, Dindin S Maolani, SH, DR. Ir. Memet Hakim dan HM Rizal Fadillah, SH.
Purnawirawan TNI Angkatan 64 AMN dan sesepuh TNI Jawa Barat turut pula memberikan pembekalan. Sekjen APP TNI Sjafril Sjofyan memandu dialog.
Motto Kejuangan APP TNI adalah "ganyang neo komunisme, lawan rezim oligarki, serta pulihkan kedaulatan rakyat". (*)