Deklarasikan Anies Sebagai Presiden Rakyat

Presiden Rakyat adalah komando untuk berjuang mengantisipasi kecurangan yang terjadi berulang pada setiap Pemilu. Harus ada barisan rakyat yang kuat di bawah pimpinan Anies Baswedan untuk tetap gigih melawan seandainya Rabu, 14 Februari 2024 menjadi Hari Kecurangan Nasional.

Oleh: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan

SULIT membantah bahwa kampanye yang dihadiri oleh peserta terbanyak adalah kampanye dari pasangan AMIN (Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar). Antusiasme rakyat sangat besar. Begitu juga semangat perubahan mungkin yang menjadi penyebabnya, di samping faktor figur Anies yang menarik dan simpatik. Tanpa harus memberi predikat Anies-mania untuk konstituen pendukungnya, namun kekuatan magnetiknya menjadi fenomena.

Layak Anies menjadi Presiden Republik Indonesia.

Melalui tiga kali Debat Capres, terbaca bahwa Anies Baswedan tidaklah kalah bahkan bisa dikatakan unggul dibanding Capres lain. Tampilan maupun argumentasi yang kualitatif menempatkan Anies juara dalam berbagai poling debat. Meskipun demikian juga kadang Anies bersama Ganjar Pranowo harus berhadapan dengan Prabowo Subianto, Capres pro status quo.

Anies dan Ganjar menempatkan diri sebagai kekuatan rakyat walaupun awalnya PDIP adalah partai yang berkuasa bersama Jokowi. Citra baru tengah dibentuk pasca Ketumnya, Megawati Soekarnoputri, dikhianati Jokowi. Dalam beberapa hal Ganjar dapat bekerjasama dengan Anies.

Sementara itu, Anies Baswedan dengan motto perubahan konsisten berada di alur perlawanan. Relawannya disebut pejuang perubahan. Gerakannya adalah gerakan rakyat. Ketika Jokowi nekad membangun politik dinasti maka gerakan rakyat tersebut bertambah amunisinya untuk bahan perlawanan. Jokowi Widodo, Prabowo, dan Gibran Rakabuming Raka semakin rentan diobrak-abrik akademisi maupun kekuatan oposisi.

Kampanye Akbar pada Sabtu, 10 Februari 2024 di JIS (Jakarta International Stadium) diprediksi akan diikuti oleh jutaan pendukung. Pendukung yang merupakan manifestasi dari rakyat yang rindu pada perubahan. Ketika dibutuhkan figur pemimpin untuk itu, maka Anies Baswedan telah siap.

Rezim Jokowi harus tumbang dan tidak boleh diteruskan oleh kandidat siapapun, apalagi dinasti. Rakyat telah melihat pintu kecurangan sedang dibuka oleh Jokowi untuk memenangkan pasangan anaknya itu dengan segala cara. Negara dipaksa untuk berhadapan dengan aspirasi dan kekuatan rakyat.

Kekuatan besar mesti digalang untuk melawan status quo yang begitu brutal menjalankan mesin kekuasaan. Kekuatan besar itu ada pada rakyat. Gerakan rakyat untuk perubahan. Anies Baswedan saatnya tampil untuk memimpin atas daulat dan mandat sebagai Presiden Rakyat.

Presiden Rakyat bermakna sebagai pemimpin riel aspirasi dari anak zaman yang ingin perubahan. Meruntuhkan kepalsuan angka-angka survei bayaran yang menutupi fakta bahwa sebenarnya dukungan rakyat seperti itu adalah artifisial. Presiden Rakyat bukan sekedar klaim tetapi nyata.

Presiden Rakyat adalah komando untuk berjuang mengantisipasi kecurangan yang terjadi berulang pada setiap Pemilu. Harus ada barisan rakyat yang kuat di bawah pimpinan Anies Baswedan untuk tetap gigih melawan seandainya Rabu, 14 Februari 2024 menjadi Hari Kecurangan Nasional.

Sebagai Presiden Rakyat, Anies Baswedan bersama rakyat harus siap untuk memakzulkan Jokowi dan rezimnya apabila Jokowi nekad berlaku zalim. Menghianati dan terus-menerus menginjak-injak martabat rakyat. Menjadikan Pilpres sebagai ajang mainan politik.

Keserakahan syahwat politik Jokowi harus dihentikan. Capres/Cawapres boneka segera dihancurkan. Hukum para pendosa politik. (*)