Kabinet Zaken Atau Seken

Sebanyak 16 calon menterinya bekas milik Jakowi, yang selama ini membuat negara berantakan. Diperparah sangat mungkin diambilnya menteri asal-asalan karena terikat dengan Koalisi Indonesia Maju pola Jokowi. Rontoklah angan-angan akan membentuk Kabinet Zaken.

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

MASIH diyakini bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto masih ada keengganan untuk bisa memutuskan hubungan dengan Oligarki dan pihak LN yang mendukung kemenangannya pada Pilpres 14 Februari 2024.

Terpantau dalam proses penyusunan kabinetnya tidak fokus, terkesan terlalu euforia, fenomena kebahagiaan yang berlebihan, perasaan ini mewakili tingkat kebahagiaan atau kepuasan yang ekstrem, melebihi respons emosional normal.

Euforia dikaitkan dengan gangguan gangguan tertentu, misalnya bipolar. Orang dengan bipolar akan mengalami situasi emosi yang sangat ekstrem, pada kutub mania dan depresi.

Kesan euforia ini justru seperti pengalihan untuk menutupi adanya tekanan pada Prabowo Subianto dalam menyusun kabinetnya. Sinyal yang terlihat ada tekanan dari luar menekan dirinya dalam penyusunan kabinetnya, Prabowo seperti bebek lumpuh.

Hak prerogatif negara tidak digunakan sebagaimana mestinya, tetapi harus konsultasi dengan Joko Widodo sebagai guru politiknya.

Tekanan tersebut sangat mungkin datang dari kekuatan Taipan Oligarki dan janji Prabowo Subianto kepada Presiden China Xi Jinping untuk memeruskan program OBOR yang telah dilaksanakan oleh Jokowi, tampak membayangi gerak-gerik Prabowo.

Kunjungan Prabowo ke China, 31 Maret – 2 April 2024 dengan menyebut Prabowo sebagai Elected President adalah awal sebuah propaganda babak baru China untuk tetap menguasai Indonesia.

China sangat khawatir dengan perubahan politik di Indonesia. China jelas akan mengintervensi Pemerintah Indonesia. Berbagai upaya akan dilakukan, apa Prabowo yang akan meneruskan program Jokowi harus berperan sebagai badut dan boneka China (RRC).

Jokowi yang merupakan boneka China yang setia akan lengser dari kekuasaanya, harus bisa membuat estafet kepemimpinan pro China di bawah kendali oligarki taipan.

Perlu juga pengamatan dan kajian mendalam, cita-cita Prabowo Subianto akan membentuk Kabinet Zaken, yang artinya kabinet yang jajarannya diisi oleh para tokoh ahli dalam bidangnya dan bukan merupakan representatif dari partai politik tertentu, ambyar berantakan.

Susunan Kabinet Prabowo menjadi Kabinet Seken adalah barang bekas atau barang yang sudah pernah dipakai. Kata seken berasal dari bahasa Inggris, yaitu "second hand”.

Sebanyak 16 calon menterinya bekas milik Jakowi, yang selama ini membuat negara berantakan. Diperparah sangat mungkin diambilnya menteri asal-asalan karena terikat dengan Koalisi Indonesia Maju pola Jokowi. Rontoklah angan-angan akan membentuk Kabinet Zaken.

Prabowo Subianto dalam menyusun kabinetnya mestinya lebih tenang dan hati-hati tidak perlu dengan cara glamor atau euforia yang berlebihan fokus pada kabinet zaken sesuai cita-citanya.

Kalau Kabinet Seken benar-benar terjadi pada saat pelantikan kabinet Prabowo Subianto tanggal 20 Oktober mendatang dan personal hulunya diabaikan, yaitu negara dikembalikan kembali Pancasila dan UUD 1945, maka rezim ini hanya keluar dari mulut buaya masuk mulut singa. (*)