Keren Kalo PDIP, Nasdem, PKS di Luar Pemerintahan
Masih ada tanggal 21 Oktober 2024 yang biasanya akan terjadi reposisi orang, (Rizal Ramli 2004). Bahkan yang sudah diumumkan saja bisa batal dilantik, (Nila Muluk = Siti Fadilah 2009), Archanda Tahar (2019), dan lain-lain.
Oleh: Andrianto Andri, Aktivis Pergerakan Pro Demokrasi
JELANG pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang akan digelar 20 Oktober, dinamika situasi politik, menjadi tinggi. Bagus buat rakyat, bila PDIP, Nasdem,PKS di luar Pemerintahan, ada chek and balance, semua akan jadi Watchdog.
Memang sayangnya Nomenklatur kabinet terlalu gendut dan banyak yang baru. Otomaticly kinerja tidak langsung berlari. Biasanya butuh tempo 1-2 tahun untuk urusan tetek bengek teknis. Belum lagi makin banyak Departemen, berati makin rumit birokrasinya.
Negara USA yang ngurusin Dunia saja hanya ada 15 Departemen.
Masih ada tanggal 21 Oktober 2024 yang biasanya akan terjadi reposisi orang, (Rizal Ramli 2004). Bahkan yang sudah diumumkan saja bisa batal dilantik, (Nila Muluk = Siti Fadilah 2009), Archanda Tahar (2019), dan lain-lain.
Obesitas Kabinet, di luar sikon kekinian seharusnya dunia makin maju, harusnya makin ramping.
Teori Weber Khan “Birokrasi yang efisien bisa efektif”. Di negara maju itu yang penting output. Jika urusan sudah beres biasanya departemen dibubarkan lantas diakuisisi ke dalam Departemen yang ada.
Kita lihat Prabowo Subianto mungkin gamang antara akomodasi si Mulyono, dengan dirinya punya visi seperti karyanya di buku Paradok Indonesia.
Makanya kita coba netral mengelaborasi supaya jangan terlalu pagi menilainya. Biasanya akan terjadi bulan madu with Mulyono 1-2 tahun. Setelah itu baru kita bisa menilai Prabowo lebih fair.
Saya yang pada tahun 2019 bawa buku karya Prabowo Paradok Indonesia keliling Indonesia, ada ribuan buku yang kita tebar.
Kita berharap 1/2 aja diwujudkan kita bisa ngejar Thailand, Malaysia.Kalo semua diwujudkan kita bisa ngejar Korea, Taiwan. (*)