Lawan-lawan Anies Mulai Frustasi: Langkah "Bumi Hangus" Mulai Berjalan!? (2)
Senada dengan Hendropriyono, Tim Pemenangan Nasional (TPN) paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengaku mulai menyiapkan skenario putaran kedua setelah hasil riset internal diklaim menunjukkan secara objektif Pilpres 2024 tak akan berjalan satu putaran.
Oleh: Mochamad Toha, Wartawan Freedom News
DALAM video yang beredar tersebut, Anies yang kala itu memakai kemeja putih tengah berada di kerumunan massa. Tiba-tiba ada seorang pria mengenakan topi berwarna putih datang mendekat ke arah mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut kemudian tamparan pun melayang ke wajah Anies.
Meski mendapatkan tamparan di tengah kerumunan banyak orang, Anies tetap tersenyum lalu kemudian lanjut berjalan.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Timnas AMIN, Bakhtiar Ahmad Sibarani menilai peristiwa itu belum tentu merupakan tindakan yang disengaja. Bisa saja, menurut Bakhtiar, hal tersebut karena antusiasme para pendukung AMIN yang berebut ingin bertemu dengan Anies.
"Kita perhatikan dulu ini disengaja atau tidak. Bisa saja antusias masyarakat yang ingin bersalaman dengan Pak Anies, tapi malah tangannya secara tidak sengaja mengenai wajah Pak Anies," kata Bakhtiar di Medan.
Kemudian, Bakhtiar mengulas ekspresi Anies saat terkena tangan pria di tengah kerumunan massa itu. Menurutnya, Anies tetap tersenyum saat peristiwa itu terjadi. Hal itu menunjukkan Anies adalah sosok pemimpin yang baik hati.
"Tapi yang penting kita lihat bagaimana ekspresi Pak Anies usai peristiwa itu, tetap tersenyum. Ini menunjukkan sosok pemimpin yang baik hati," sebutnya. Ia berharap peristiwa itu tidak terjadi lagi. Ia menghimbau kepada seluruh pendukung untuk turut serta menjaga Anies Baswedan.
Siapa pria bertopi putih yang “menampar” wajah Anies Baswedan tersebut? Belakangan diketahui, namanya, Iwan Samariansyah. Kejadian di Pontianak itu katanya tidak disengaja. Pelakunya sudah klarifikasi.
Sayangnya Timnas AMIN tidak mengungkap detail sosok Iwan Samariansyah itu. Alamat dan kerjanya di mana. Bagaimana kehidupan sehari-harinya. Sejak kapan ia menyatakan dukungannya kepada Anies, dan sebagainya. Sehingga masyarakat tahu secara utuh.
Meski sudah ada klarifikasi peristiwa ini tetap harus ada perhatian. Karena ini sebuah fakta, jika perlindungan Capres Anies itu longgar, atau sengaja dilonggarkan? Itulah pertanyaan yang perlu dijawab oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Jika dicermati, ini adalah sebuah sindiran sarkasme buat Kapolri Listyo Sigit. Bahwa lembaga yang dipimpinnya belum mampu menjaga dan mengamankan Calon Pemimpin NKRI. Peristiwa tamparan pipi kiri Anies Baswedan adalah bukti longgarnya pengamanan Capres.
Karena, perlindungan Capres dan Cawapres itu merupakan hak Polri. Bagaimana SOP Polri dalam perlindungan Anies. Kok ada yang sampai bisa menampar ya. Berarti ini ada yang gak beres dalam perlindungan Anies.
Jangan sampai ini masih ada kaitannya dengan warning Mendagri Tito Karnavian. Karena, bukan kemuskilan penamparan Anies itu uji coba untuk memutuskan rencana pembunuhan terhadap Anies, sebagaimana statement Tito Karnavian tersebut.
Anies Kalah
Video viral ketiga adalah pernyataan Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga guru besar intelijen itu di media sosial Tiktok. Video yang tayang sejak Senin (20/11/2023) itu viral kembali belakangan ini.
Akun Tiktok @blogpolitikid menggunggah potongan video wawancara Hendropriyono dengan seorang jurnalis. Dia memprediksi pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka berpeluang besar menang Pilpres 2024.
Menurut perkiraan intelijen, kalau tidak ada perubahan yang signifikan Prabowo – Gibran akan menang satu putaran. “Kalau menurut perkiraan intelijen ini hari dan kalau tidak ada perubahan yang signifikan Prabowo – Gibran akan menang,” ungkap Hendropriyono kepada wartawan.
“Di lapangan saya melihat konsepnya lebih tertata dengan baik, yaitu mesin politik yang digelar itu semakin mantap dan cepat sekali kemantapannya, Golkar dan Demokrat digelar sebagai mesin yang nanti akan bergerak di lapangan,” lanjutnya.
“Tapi ada lagi yang bertanggung jawab terhadap manuver seperti kampanye-kampanye itu (yang) dilengkapi dengan sistem administrasi logistik keuangan yang sangat bagus, yaitu Partai Gerindra,” kata Hendropriyono.
Strategi yang disiapkan, menurut Hendropriyono, digerakkan untuk memenangkan Prabowo – Gibran satu putaran. Namun demikian ada juga strategi cadangan jika Pilpres berlangsung dua putaran.
“Itu bergerak sesuai dengan arahan yang pasti sasarannya. Itu strateginya yang saya lihat mungkin strategi sasarannya satu putaran. Tapi kalau sampai 2 putaran mereka juga sudah punya konsep, yaitu mesin politik cadangan yang disiapkan adalah PAN, PBB, dan Partai Gelora,” lanjutnya.
“Semua yang nanti siap menampung masa pemilihnya Anies Baswedan, dengan asumsi Anies Baswedan kalah sehingga dua putaran mereka akan masuk ke sini tidak mungkin ke yang lain,” jelas Hendropriyono.
Pernyataan mantan Danrem Garuda Hitam, Bandar Lampung, dan Pangdam Jaya itu jelas untuk mengarahkan dan lebih mencari pembenaran jika pada akhirnya Anies kalah, Prabowo – Gibran yang jadi pemenang Pilpres 2024, sehingga publik tidak kaget.
Senada dengan Hendropriyono, Tim Pemenangan Nasional (TPN) paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengaku mulai menyiapkan skenario putaran kedua setelah hasil riset internal diklaim menunjukkan secara objektif Pilpres 2024 tak akan berjalan satu putaran.
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar – Mahfud, Andi Widjajanto mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah metode untuk menganalisis data-data yang terpotret beberapa waktu terakhir atau kurang dari dua bulan menjelang pilpres.
Hasilnya, pihaknya melihat pilpres akan berlangsung dua putaran di mana paslon yang bersaing adalah Ganjar – Mahfud dan paslon nomor urut 2 Prabowo – Gibran. Andi menyampaikan hal itu dalam jumpa pers di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
Mungkinkah narasi ketiga video viral di atas tersebut bisa menjadi kenyataan? Semoga saja tidak. Sebab, rakyat Indonesia butuh perubahan. Bukan berkelanjutan. (*)