Memori Bersama Guru Bangsa

Saya percaya siapapun yang sempat bersentuhan dan mendapat bimbingan langsung dari beliau akan mengerti dan merasakan betapa gigihnya perjuangannya demi kebaikan dan keselamatan negara Indonesia.

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

MEMORI kenangan bersama FC Prof. Rizal Ramli muncul terbayang dengan jelas, empat kali dipanggil oleh sang guru, sumber pencerahan, intelektual dan aktivis pergerakan.

Panggilan pertama hanya basa-basi tentang keadaan Indonesia saat ini, yang dalam percakapan antara lain beliau mengatakan "ide pendirian Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) lahir dari rumah ini".

Agak panjang Beliau menyampaikan arah perjuangan, konsisten sikap sembari menyampaikan pesam "badai halangan, hambatan dan tantangan sebagai aktivis akan menerjangmu dan kawan-kawanmu, hadapi jangan lari".

Panggilan kedua, tanpa basa-basi langsung diajak masuk ke ruang kerjanya, persis sama seperti ketika bertemu pertama kali dengan Prof. Ichsanuddin Noorsy.

Beliau langsung menyalakan layar dan terbaca dengan jelas tentang skema perjuangan, keadaan tidak bisa diatasi dengan cara normal, harus dihadapi dengan perjuangan fisik bubarkan MPR dan ambil-alih kekuasaan, turunkan Joko Widodo, bentuk pemerintahan Presidium.

Pada pertemuan ketiga, juga diminta langsung masuk ruang kerjanya, lebih tajam tentang negara sudah dikuasai Oligarki, bahaya China, gambaran kehancuran Indonesia dan bahaya besar negara sudah berada di jurang kerusakan dan kehancurannya.

Panggilan keempat, ini sangat mendadak waktu malam hari menjelang Isya’ dan pagi diminta datang ke Jakarta ketemu bersama aktivis perjuangan lainnya. Karena kendala waktu, gagal memenuhi panggilan beliau, dengan rasa menyesal tidak bisa memenuhi panggilannya.

Terakhir saat dialog politik tentang bahayanya UUD 1945 dan Pancasila telah diganti dengan UUD 2002, beliau minta saya duduk di sampingnya memandu dialog dan meminta dua Guru Besar Prof Kaelan dan Prof Sofyan Efendi duduk di kanan dan kiri beliau, mendampingi Beliau.

Beliau sampaikan dengan detil dan jelas sejarah kecelakaan amandemen UUD 1945 dan sejarah awal naiknya Jokowi sebagai presiden RI dengan segala dampak dan akibatnya.

Sayang saat semua pencerahan sudah saya tulis dan saya sodorkan ke Beliau dilarang untuk dipublikasikan, dengan pertimbangan waktu dan situasi politik yang belum memungkinkan.

Saya percaya siapapun yang sempat bersentuhan dan mendapat bimbingan langsung dari beliau akan mengerti dan merasakan betapa gigihnya perjuangannya demi kebaikan dan keselamatan negara Indonesia.

Semoga Tuan Guru Prof Rizal Ramli yang telah mendahului kita mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya dan kita semuanya bisa menerima perjuangan Beliau. (*)