Pilihlah Capres 2024 yang Dibenci Penguasa dan Oligarki
Sudah saatnya rakyat Indonesia menunjukkan kekuatannya secara konstitusi. Usir penguasa dan komplotannya yang sejak Pilpres 2014 dan 2019 tak mampu menyejahterakan rakyat, sebagaimana janji kampanye yang disampaikan saat itu.
Oleh: Mochamad Toha, Wartawan Freedom News
HARI ini, Rabu, tanggal 14 Februari 2024, nasib Bangsa dan Negara Indonesia ditentukan oleh rakyat pemilik suara.
Memilih Paslon yang siap melakukan perubahan terhadap semua kebijakan penguasa pasca Pilpres 2014 dan 2019, yang mayoritas tidak pro rakyat, membuat jurang kemiskinan semakin dalam, jarak antara yang miskin dan kaya semakin jauh, kesulitan petani mendapatkan pupuk, kesulitan nelayan mendapat BBM untuk melaut, terus naiknya beragam pajak, dan makin besarnya utang luar negeri Indonesia.
Ada yang lebih penting lagi adalah sistem penegakan hukum, yang terbukti kurang adil.
Atau rakyat membiarkan NKRI tetap dipimpin dan dikuasai rezim hasil Pilpres 2014 dan 2019, yang terbukti kini mati-matian mempertahankan kekuasaannya, dengan melanggar konstitusi, etika politik, dan tega khianati partai yang mengusung dan membesarkannya sebagai penguasa.
Pilihan kita hari ini pasti akan melahirkan sebuah resiko yang tidak kecil. Memilih Paslon yang siap melakukan perubahan akan membuat rakyat, melihat banyak koruptor masuk penjara.
Memilih Paslon yang diendorse rezim penguasa saat ini, dengan resiko nasib mayoritas rakyat Indonesia tetap sengsara. Tidak mengalami perubahan dignifikan. Nasibnya akan sama seperti pasca Pilpres 2014 dan 2019. Sebab Paslon yang diendorse oleh penguasa telah berjanji akan melanjutkan kebijakan penguasa saat ini. Yang mayoritas rugikan mayoritas rakyat Indonesia. Dan kian memperkaya oligarki sampai tahun 2029.
Cara memilih Paslon yang siap membela rakyat Indonesia, sebenarnya sangat mudah. Pilih Capres yang dibenci oleh penguasa dan Oligarki. Pilih Capres yang salama masa kampanye dihalangi dan dirugikan penguasa, dengan memanfaatkan pemerintah daerah.
Pilihlah Capres yang sebelumnya banyak dikriminalisasi. Pilih Capres yang tidak takut berdebat dengan mahasiswa. Pilih Capres yang tidak menolak berangkulan dengan rakyat.
Yang paling utama adalah pilih Capres yang memiliki agama dan beribadah terbaik, dibanding dua capres lainnya yang beribadah hanya pencitraan saja. Sebab capres yang memiliki agama kuat dan disiplin beribadah dipastikan memiliki rasa takut pada Alloh Azza Wa Jallaa. Takut dimintai pertanggungjawaban saat sidang di pengadilan langit, di Padang Mashar kelak.
Sudah saatnya rakyat Indonesia menunjukkan kekuatannya secara konstitusi. Usir penguasa dan komplotannya yang sejak Pilpres 2014 dan 2019 tak mampu menyejahterakan rakyat, sebagaimana janji kampanye yang disampaikan saat itu.
Sudah saatnya rakyat Indonesia bersikap cerdas. Pilihan dalam Pilpres dan Pemilu pada hari ini, Rabu, 14 Februari 2024, menentukan nasib bangsa dan negara Indonesia sampai 2029. Mengalami perubahan. Atau tetap sengsara dan kehilangan kesempatan kerja, karena diborong oleh para TKA Tiongkok.
Pilihlah capres yang cerdas yang menjanjikan perubahan. Atau Capres yang hanya bisa jogetan dan hanya menjanjikan makan siang gratis. Bukan menjanjikan kesempatan kerja buat rakyat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.
Ingat, jika kita simak, ada diantara Paslon yang diendorse oleh penguasa dan Oligarki itu sejatinya si Capres itu bukan target pemenangan.
Target pemenangan sesungguhnya adalah menjadikan si Putra Mahkota untuk memastikan rencana Tiga Periode, yakni meneruskan estafet perjualan bangsa kepada Tiongkok. Apakah ini akan tetap dibiarkan? Rasanya jangan sampai terjadi. (*)