Prabowo Tetap Mengendalikan Pemerintahan dari Luar Negeri, Gibran Bebas Main Game

Kalau itu terjadi patut diprediksi hanya ada 1 (satu) tugas yang bisa dijalankan Wapres Gibran, yaitu menerima tamu negara dan harus disiapkan penerjemah, kecuali tamunya para taipan 9 naga yang telah menjadi teman karibnya.

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

MENJELANG lawatannya ke luar negeri, Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat khusus dengan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subyanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, Menko Polhukam Budi Gunawan, serta beberapa menteri anggota Kabinet Merah Putih.

Presiden Prabowo direncanakan menggunjungi beberapa negara, diantaranya China, Amerika Serikat, Peru, Brazil, dan Inggris. Inggris menjadi pemberhentian terakhir Presiden Prabowo dalam kunjungan kerja luar negeri.

Pesan Presiden yang disampaikan pada pertemuan tersebut yaitu bahwa para menteri supaya terus meningkatkan etos kerja, efisiensi dan pelayanan pada publik dengan sebaik baiknya.

Terasa pesan tersebut hanya bombastis, bukan semakin efisien, karena kabinet gemuk pasti boros anggaran, akan memperpanjang dan memperumit alur birokrasi, serta memicu tumpang tindih soal kewenangan. Ini resiko kabinet kepentingan politik semata atau kabinet balas jasa.

Presiden Prabowo juga berpesan khusus kepada Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka tidak sungkan mendengar masukan dari para menteri, selama dirinya kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri 16 hari, mulai 8 November 2024.

Ini hanya pesan basa-basi, Prabowo sebenarnya tidak percaya dengan kemampuan Gibran maka Prabowo akan tetap mengendalikan pemerintahan langsung dari luar negeri. Prabowo juga akan menjalin komunikasi dengan tim pemerintahan dan dalam kondisi penting para menteri bisa kontak langsung.

Tugas harian presiden sebenarnya bisa dilimpahkan kepada Wakil Presiden sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2000 tentang Penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas Presiden dalam hal Presiden berada di luar negeri, yaitu:

Satu: Memimpin sidang kabinet; Dua: Memberi pengarahan pelaksanaan kebijakan pada para Menteri; Tiga: Melakukan koordinasi dengan Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara; Empat: Menerima tamu negara;

Lima: Melantik Duta Besar dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia dan menerima surat kepercayaan dari Duta Besar pemerintah negara asing; Enam: Meresmikan, membuka dan atau menghadiri acara kenegaraan atau acara resmi lainnya; Tujuh: Tugas pemerintahan sehari-hari lainnya.

Kalau itu terjadi patut diprediksi hanya ada 1 (satu) tugas yang bisa dijalankan Wapres Gibran, yaitu menerima tamu negara dan harus disiapkan penerjemah, kecuali tamunya para taipan 9 naga yang telah menjadi teman karibnya.

Gibran sebagai Wapres juga harus menjaga stabilitas pemerintahan selama Presiden Prabowo di luar negeri dengan memastikan jalannya pemerintahan tetap stabil.

Tidak ada tugas apa-apa yang harus dilakukan Gibran. Karena Prabowo akan menjaga, mengawasi dan mengendalikan pemerintahan langsung dari luar negeri.

Gibran justru yang harus diawasi selama Presiden di luar negeri kantor Wapres jangan diacak-acak para taipan oligarki. Gibran sendiri bebas main games seperti di Solo saat sebagai Walikota. (*)