Rizal Ramli, Sang Rajawali
Rizal Ramli kemudian dikenal sebagai tokoh yang kritis terhadap pemerintah. Saya sangat bangga Bang RR, meski peluang beliau terbuka jadi pejabat, tapi beliau beroposisi yang kritis berkalkulasi dengan argumen dan data valid.
Oleh: Andrianto Andri, Aktivis 98 dan Pergerakan
EKONOM senior yang juga aktivis Rizal Ramli, meninggal dunia pada Selasa (2/1/2024) malam.
Mantan Menko Kemaritiman tersebut mengembuskan napas terakhir pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Selain dikenal sebagai ekonom yang kerap bersikap kritis terhadap pemerintah, Rizal Ramli juga dikenal dekat dengan berbagai kalangan aktivis senior maupun juniornya.
Saya termasuk salah seorang Aktivis 98, yang dikenal cukup dekat dengan Rizal Ramli. Bang Rizal Ramli sosok senior yang menjadi panutan para aktivis 98 maupun sesudahnya
Perkenalan saya dengan Rizal Ramli saat konsultan top ekonomi pada masanya. Saat saya jadi Ketua LSM Humanika pada tahun 1998-1999, sering diskusi ke Kantor Econit yang di Hotel Kartika Chandra dan di bilangan Tebet Timur Dalam Jaksel.
Jika diskusi yang kami galang tentang ekonomi, selalu Bang RR berdebat seru dengan Ekky Syahrudin (almarhum).
Menjelang Presiden Soeharto lengser, saya banyak dapat bantuan materi dan berkomunikasi dengan tokoh kelahiran 10 Desember 1954 tersebut.
Namun, saat BJ Habibie berkuasa, kami berpisah jalan. Saya dukung Habibie, namun Bang RR tetap tidak terima karena Habibie dianggap penerus Soeharto.
Saat Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) berkuasa, Rizal Ramli menjadi Menko Ekonomi dan Menteri Keuangan. Pada era itu saya tidak ada komunikasi intens dengan Bang Rizal Ramli.
Justru hubungan yang intens saat periode pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), 2004-2009.
Saya dan Bang RR menggalang aksi kritis terhadap tim ekonomi. Puncaknya saya dan Bang RR melakukan demo terbesar era SBY, yakni penolakan BBM naik pada Mei 2008. Akibatnya, saya dan Bang RR nyaris jadi tersangka.
Saya kemudian menjadi Tim Sukses Rizal Ramli sebagai Bakal Calon Presiden 2009. Kami keliling ke penjuru negeri dan parpol. Karena iklim yang neo-liberal, sehingga membuat Bang RR tak cukup memperoleh dukungan.
Pada era Joko Widodo (Jokowi), Bang Rizal Ramli pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada 12 Agustus 2015–27 Juli 2016.
Setelah tak lagi berada di kabinet, nama Rizal Ramli sempat muncul dalam bursa cagub DKI Jakarta 2017. Saya pun menjadi timsesnya. Namun sekali lagi, situasi dan kondisi politik yang neolib jadi penghalangnya.
Rizal Ramli kemudian dikenal sebagai tokoh yang kritis terhadap pemerintah. Saya sangat bangga Bang RR, meski peluang beliau terbuka jadi pejabat, tapi beliau beroposisi yang kritis berkalkulasi dengan argumen dan data valid.
Begitu Pilpres 2024 memasuki masa kampnye, Rizal Ramli dikabarkan sakit. Saya sangat jarang bertemu ketika beliau sakit. Namun, biasanya tiap hari bertukar info kritis via WA. Terakhir bulan Desember setelah ultahnya pada 10 Desember.
Saya pun kaget dan sedih begitu malam ini menerima kabar Rizal Ramli, meninggal dunia. Saya pun mengabarkan kepergian Rizal Ramli. Pesan beliau, “jaga idealisme”. Saya yakin Bang RR orang teramat baik dan teramat lurus, husnul khatimah.
Selamat jalan ke abadian sang Rajawali... (*)